Manusia juga mempunyai kebebasan berpikir, berkreasi dan berinovasi. Sementara,pendidikan adalah media kultural untuk membentuk manusia. Kaitan antara pendidikan dan manusia sangat erat sekali, tidak bisa dipisahkan. Kata Driyarkara, pendidikan adalah humanisasi, yaitu sebagai media dan proses pembimbingan manusia muda menjadi dewasa, menjadi lebih manusiawi. Jalan yang ditempuh tentu menggunakan massifikasi jalur kultural. Tidak boleh ada model "kapitalisasi pendidikan". Karena, pendidikan secara murni berupaya membentuk insan akademis yang berwawasan dan berkepribadian kemanusiaan.
Pendidikan secara sederhana ialah proses memanusiakan manusia melalui usaha sadar dan terencana. Sedangkan, pembebasan ialah terciptanya suatu situasi, ketika tidak ada ikatan-ikatan, tekanan, dan intervensi yang menghalang-halangi dalam melakukan sesuatu sesuai kehendak diri sendiri. Jadi, pendidikan pembebasan merupakan proses memanusiakan manusia melalui sebuah kesadaran untuk melepaskan diri dari bentuk penindasan yang hegemonik dan dominatif, yang keduanya menjadi penghambat bagi tegaknya pilar-pilar pembebasan.
Metode Pendidikan Berbasis Penindasan
Paulo Freire sangat menentang pendidikan "gaya bank" yang mencerminkan masyarakat tertindas yang menunjukkan kontradiksi. Pendidikan gaya bank tersebut, antara lain:
Guru mengetahui segala sesuatu, peserta didik tidak tahu apa-apa, Guru berfikir, peserta didik difikirkan, Guru bercerita, peserta didik mendengarkan, Guru mengatur, peserta didik diatur, Guru memilih dan memaksakan pilihannya, peserta didik menyetujui, Guru berbuat, peserta didik membayangkan dirinya berbuat melaui perbuatan gurunya, Guru memilih bahan dan isi pelajaran, peserta didik menyesuaikan diri dengan pelajaran itu, Guru mencampuradukan jabatan dan kewenangan ilmu untuk menghalangi kebebasan peserta didik, Guru adalah subyek, peserta didik adalah obyek dalam proses belajar mengajar dan Guru mengajar, murid belajar.
Manusia tidak bisa diperbudak dan dipasung kebebasanya, sehingga tidak boleh menurut dan terikat pada ikatan yang membelenggu kebebasannya. Pendidikan pembebasan; apabila proses dilaksanakan secara demokratis, dialogis, dan terbuka, sehingga peserta didik menjadi peserta yang bebas dari penindasan. Gerakan pembebasan adalah melakukan kesadaran kritis untuk mebuka kesadaran kaum tertindas, dan memahmi realitas yang terjadi di sekitar manusia itu.
Akhirnya, dengan pendidikan yang dapat meningkatkan semua potensi kecerdasan anak-anak Papua, dan dilandasi dengan pendidikan karakternya, diharapkan anak-anak bangsa Papua di masa depan akan memiliki daya saing yang tinggi untuk hidup damai dan sejahtera sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang semakin maju dan beradab. Pendidikan juga menjadi rantai yang memutuskan proses-proses penindasan sehingga ruang demokrasi tercipta antara pengajar dan peserta didik terjadi, saling berbagi. Memutuskan rantai penindas-penindas baru dan doktrinasi penindas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI