Mohon tunggu...
Papuanani LeaMukim
Papuanani LeaMukim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Nama Saya Papuanani Lea Mukim saya berkuliah di Universitas Pendidikan Muhammdiyah Sorong

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Sorong ke Malang Belajar Kebinekaan Lewat Pertukaran Mahasiswa

22 Desember 2022   13:36 Diperbarui: 22 Desember 2022   13:39 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haaiiii Perkenalkan nama saya Papuanani Lea Mukim, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia,  semester 5 dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.  Kita harus mengetahui apa itu PMM2 ( program pertukaran mahasiswa). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi ( Kemendikburistek) mengembangkan Platfrom Merdeka Mengajar (PMM2) yang merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya. Tujuan dari program ini adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di Perguruan Tinggi (PT) Penerima, serta mendapat pengakuan kredit. Memperkuat, menambah, dan memperkaya kompetensi mahasiswa.

  • Apasih maaf PMM2 ini? Program Pertukaran Mahasiswa dilaksanakan dengan tujuan memperkuat, menambah, dan memperkaya kompetensi mahasiswa. Setelah mengikuti program ini, diharapkan mampu mengembangkan soft skills dan kepemimpinan serta adaptif terhadap beragam latar belakang.
  • Mendapat pengalaman baru terkait nilai-nilai keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan, dan bahasa. Mendapatkan kesempatan untuk merefleksikan nilai kebangsaan dan kebhinekaan yang dialami menjadi bagian dari sudut pandang dalam memahami kondisi rill yang kita temui sehari-hari di lingkungan sekitar. Bagiamana supaya memperkuat kemampuan untuk membangun persatuan dalam keberagaman.

Adanya PMM2 ( Program Mahasiswa Merdeka) ini saya dapat berjumpa dan berinterkasi dengan teman-teman dari PT yang berbeda. Dapat mengembangkan ketrampilan kepemimpinan, kepercayaan diri, dan kepekaan sosial.  Dalam PMM2  dapat memperluas dan memperdalam  pengetahuan akademik, mendapatkan kesempatan mengambil pilihan mata kuliah diluar prodi sesuai dengan pilihn kita. Memperoleh nilai hasil pengakuan kredit mata kulia dari PT pengirim dan mendapatkan sertifikat PMM dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek. Program ini kami juga mendapatkan biaya uang akomadasi setiap bulan, biaya potongan UKT yang diberikan langsung kepada PT Pengirim, biaya transportasi berupa tiket pesawat keberangkatan dan kepulangan ( at cost). Dana kedatangan ( Settlement Allowance atau SA) mahasiswa ( lump sum).

 15 september 2022 adalah hari dimana untuk pertama kalinya saya harus pergi jauh dari kedua orang tua saya sendirian. Sedih tentunya karna harus meninggalkan keluarga yang sangat sempurna ini untuk beberapa bulan, tetapi juga bahagia karna akan pergi keluar papua dan kuliah di kampus papua dan kuliah di kampus yang berbeda dari kampus saya dan bertemu teman-teman baru. 

Tidak pernah menyangka saya  bisa menjadi salah satu mahasiswa yang lolos dalam program ini. karna saat awal pendaftaran sangat banyak drama, dari email yang lupa kata sandinya. Tapi Puji Tuhan  mungkin memang ini adalah rezeki saya jadi  bisa lolos PMM 2. Setelah lolos saya mempersiaplkan banyak hal untuk keberangkatan ini. kedua orang tua saya juga terus menanyakan tentang bagaimana dan diman akan tinggal di sana, saya terus meyakinkan mereka bahwa ini aman. Bukan hal yang tidak biasa tentunya jika orang tua khawatir saat anak gadisnya untuk pertama kali akan pergi sendirian keluar pulau, benar-benar sendirian tampa sodara satupu bahkan tampa teman dekatnya. 

Saat pertama kali masuk kelas kita agak kebingungan mencari ruangan. Tapi beruntungnya kita berhasil menemukan kelas kita, awal masuk kita di minta untuk memperkenalkan diri . Mungkin hampir satu kelas bahkan dosen yang ada di dalam kelas bingung  saat saya memperkenalkan diri bahwa saya mahasiswa pertukaran asal Papua. Mereka bingung karna mungkin Papua yang ada di otak mereka berbeda dengan yang mereka lihat saat ini depan mereka.

Pertanyaan yang paling sering muncul adalah "apa di papua ada mall?" "kok kamu enggak hitam?"hanya  "ada orang jawa enggak di sana" "kamu enggak takut di papua" "kamu enggak takut KKB" mereka berfikir bahwa di Papua masih hutan-hutan, belum maju dan banyak pemberontakan padahal di papua sendiri sudah maju dan di papua juga banyak suku selain suku asli papua. 

Di sini banyak juga suku yang lain seperti jawa, batak, bugis, sunda dan masih banyak lagi. Yang pastinya saya merasa  senang karna saya terpilih sebagai salah satu mahasiswa yang lulus program pertukaran mahasiswa, yang dimana  ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya karna sudah pernah mengkuti program pertukaran mahasiswa ini yang dimana kesempatan ini tidak bisa di dapatkan semua orang, dan pastinya saya salah satu orang yang beruntung karna bisa menikuti kegiatan program pertukaran mahasiswa ini, dan saya tidak ingin melewatkan kesempatan yang sangat luar biasa ini untuk menimbah ilmu di Universitas lain dan dapat lebih memahami kebudayaan yang ada disekitar. 

Dengan adanya kegiatan ini membuat kita bisa dapat lebih memahami banyak hal yang bisa di daptakan yang dimana tidak bisa kita dapatkan dari asal daerah kita, tetapi bisa kita daptkan di sini melalui program pertukaran mahasiswa ini yang memberikan wadah pembelajaran yang amat sangat berarti untuk bisa kami dapatkan. 

Tidak hanya dari segi ilmu yang bisa kita dapatkan selama kita mengikuti program kegiatan ini, tetapi dari segi relasi kita juga bisa mendapatkanya yang dimana kita mengetahui sendiri bahwasanya kita berasal dari pulau atau provinsi yang berbeda beda, tetapi kita di pertemukan di dalam kegiatan pertukaran mahasiswa ini, dan hal ini yang membuat kita semakin banyak mendapatkan teman teman yang berbeda pualu, dan hal ini pula yang meningkatkan rasa tolerasi kita karna kita berbeda suku dan agama, tetapi dalam kegiatan ini kita dapat mengetahui suku dan budaya dari masing masing dearah, tetapi kami tidak ada rasa membanding bandingkan suku lain dengan suku lainya justru kami lebih meningkatan rasa sodarilitas dan rasa toleransi kami, walaupun kami berbeda beda suku dan agama, dan pastinya hal ini tidak pernah saya dapatkan apabila saya tidak pernah mengikuti program pertukaran mahasiswa ini, dan dengan adanya kegiatan program ini kita bisa mendapatkan banyak teman yang berada di luar daerah dan kita bisa mengatehui banyak suku dan budaya dari berbagai daerah, makanan khas berbagai daerah dan bahasa berbagai daerah, dan yang saya rasakan selama mengikuti program pertukaran mahasiswa ini tidak hanya dari ilmu saja yang kita dapatkan tetapi ada banyak hal yang bisa kita dapatkan selama kita mengikuti program kegiatan pertukaran mahasiswa ini. 

Hari demi hari berlalu, rasa tidak betah saat seminggu pertama di sini berubah menjadi rasa nyaman sampai tidak ingin pulang. Tapi bukan berarti tidak rindu rumah, hanya saja takut berpisah dengan teman-teman yang ada di sini yang juga sudah seperti keluarga, sedih rasanya jika tidak sengaja mengingat "pertemuan ini adalah untuk berpisah" teman-teman yang selalu memperlakukan saya dengan baik, teman-teman yang selalu saling menjaga, candaan-candaan mereka harus di iklaskan menjadi sekedar kenangan yang indah tapi sakit karna suatu saat nanti itu hanya kenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun