Jakarta -- Pengamat komunikasi politik dari Nusakom Pratama Institut, Ari Junaedi menilai lahirnya kabupaten-kabupaten 'baru' hasil pemekaran kerap tidak seindah harapan para penggagas dan warganya.
Menurut Tenaga Ahli di Desk Pilkada Kemendagri (2017-2020) Supiori seperti halnya kabupaten hasil pemekaran kurang berhasil memaksimalkan potensi daerahnya sehingga kemajuannya tidak seperti yg diharapkan banyak kalangan
"Syarat utama agar daerah bisa maju dan berkembang adalah kebutuhan lahirnya kepemimpinan lokal  yang mengerti nilai-nilai kearifan lokal dan paham dengan perkembangan zaman," tegasnya.
Ari Junaedi melanjutkan, ciri seperti ini dipunyai oleh pemimpin-pemimpin muda yang inovatif dan memiliki rentang pengalaman yg mumpuni.
"Daerah bisa maju jika ada anak mudanya yang peduli dengan daerahnya, dengan warganya dan dengan masa depan bersama," jelas pengajar program pascasarjana di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah air.
Yotam Wakum, seorang aktivis pemuda dari Supiori menyetujui pendapat itu. "Kabupaten Supiori di Papua kaya akan sumber daya alam, terutama perikanan. Rakyat berharap akan pembangunan Supiori ke depan bisa lebih mensejahterakan warga lokal, dengan mengoptimalkan kelebihan yang dimiliki seperti kekayaan bahari dan wisata," jelas alumnus International Visitor Leadership Program dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, East Timor Youth Camp di Timor Leste, dan International Conference for Forest Crime Indigenous Rights Prevantion di Bangkok.
Kabupaten Supiori merupakan pemekaran dari Biak Numfor, Papua. Jaraknya sekitar dua jam perjalanan mobil dari Biak. Untuk menuju Supiori, penerbangan pesawat dari Jakarta-Biak rutin setiap hari, dilanjutkan dengan perjalanan darat melalui Biak Utara atau Biak Barat.
Di Supiori kita bisa menikmati pemandangan luar biasa dari wisata Pantai Pariem, Air terjun Waburdori, Air Terjun Mazrib, Pantai Sorendiweri, Pulau Rani, Pulau Mapia, Pulau Brassi, Pulau Insumbabi, Pantai Wafor, Pantai Warawe Nyiben, dan Pulau Miosbefondi. Kecantikan Pulau Miosbefondi terlihat karena berbentuk cinta, sehingga dijuluki 'love island without snake' (pulau cinta tanpa ular), dengan anggreknya memesona di bagian utara Lautan Pasifik.
"Supiori juga punya Kepulauan Aruri, sering disebut sebagai 'Kampung Sowek' terkenal dengan para penempa besi menjadi parang atau sering disebut 'Parang Sowek'. Pulau ini telah melahirkan mantan duta besar luar biasa seperti Michael Menufandu dan para pemimpin lain seperti almarhum Fred Menufandu, mantan Bupati Supiori yang sampai hari ini dikenang oleh masyarakat Supiori atas kebaikan hatinya yang mengasihi masyarakat," urai Yotam.
Selain itu, Kepulauan Aruri pun merupakan kampung asal mendiang August Kafiar, mantan Rektor Universitas Cenderasih dan mantan Vice Presiden Freeport.