Mohon tunggu...
Bernard Agapa
Bernard Agapa Mohon Tunggu... Media Campaigner -

Pendengar yang baik, tapi penulis yang jelek. || Papuan [Mee-Pago], & Red-Black ★

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

3 Fakta Insiden Tolikara

23 Juli 2015   20:47 Diperbarui: 23 Juli 2015   20:47 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Bukan soal membela suatu kelompok dalam agama tetapi, lebih kepada tugas dan tanggungjawab negara untuk melindungi rakyat. Dan dalam insiden tolikara ada 3 hal menurut saya perlu diungkap sebelum menjadi bahan propaganda pro-kontra.

1. KKR GIDI sudah diberitahu ke Pihak kepolisian, karena dalam masa idul Fitri dan libur seharusnya polisi sebagai penegak hukum seharusnya sudah bisa mengantisipasi/mengamankan kegiatan termasuk peserta.

2. Terkait Surat "larangan" yang beredar di Media merupakan arsip ke Polisi, artinya polisi sudah mengetahui masalah sebelum menjadi konflik.

3. Penembakan terjadi seusai dialog, sebagai bentuk penolakan untuk ikuti saran dan jatuh korban. Masyarakat panik dan terjadi kebakaran di kios akhirnya merambat ke Mushola.

Dari asumsi hingga teori konspirasi dimunculkan di media mainstream Indonesia, sebagai bentuk menyudutkan rakyat Papua yang intoleran khususnya di Tolikara dan Papua umumnya.

Dari ketiga fakta di atas semua hal diketahui oleh Polisi, yang juga sebagai alat negara. Maka yang paling bertanggungjawab ada Negara!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun