Mohon tunggu...
Aidil Putra
Aidil Putra Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Marketing Enthusiasm

Digital Marketing Enthusiast |@tawheed.id |@neo.rap | @hiromusic_ taplink.cc/udet

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Drama Malam Jumat Jokowi-Prabowo

10 Agustus 2018   09:26 Diperbarui: 10 Agustus 2018   15:34 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: ilustrator Zaky Alfarabi/detikcom

Dan penonton pun kecewa...

Setelah Prabowo mengumumkan pilihan cawapresnya, analisa awam saya  posisi Jokowi menjadi di atas angin dan yang tadinya berharap Prabowo memilih sosok Ulama eh malah memilih wagub yang lagi kerja dan berjanji untuk 5 tahun menjabat ngurus DKI. 

Lagi-lagi kejadian seperti 2014 layaknya Jokowi yang lagi diidolakan kerjanya menjadi Gubernur pada saat itu mendadak nyapres. Tapi case Saniaga Uno berbeda kayaknya ya, masih belum jadi idola-idola banget sih kecuali untuk para kaum hawa hehe.

Sekali lagi penonton kecewa..

Jadi sepertinya berdasarkan dalil saya pribadi Jokowi berpeluang sangat besar dan lebih mudah untuk memenangkan 2 periode karena memilih sosok Ulama Ma'ruf Amin yang track recordnya cakep dah yaa 60:40 lah untuk Jokowi menang.

Di satu sisi hikmah atas "drama malam Jumat" ini adalah masyakarat menjadi rada 'eneeg' kayaknya dengan "acting" para elite politik dari partai-partai yang mengatasnamakan semua keputusan untuk rakyat. 

Hikmahnya lagi menurut saya  perang di sosial media menjadi rada adem tidak seperti pilpres 2014 karena  masyarkat sudah jadi jenuh dengan terulangnya kejadian 2014  terutama diposisi pendukung Prabowo yang kecewa kenapa memilih Sandiaga Uno.

Yaa inilah takdir dari yang maha membuat skenario Allah SWT, kita tidak tahu ada apa dibalik ini kedepannya. Kita berharap Pilpres 2019 akan lebih adem lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Merdeka!

Baca juga blog saya udet.web.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun