Sebagai seorang hamba yang cetek ilmu politik dan sebagai rakyat awam, saya ingin berkomentar dengan analisa layaknya orang awam mengenai deklarasi Capres dan Cawapres 2019 di malam Jumat 9 Agustus 2018 yang penuh dengan "drama."
Saya sebagai seorang muslim melihat geliat pergerakan umat di tanah air sedang bertumbuh pesat dalam segala sektor, kesadaran umat Islam makin bertumbuh baik menilai keislaman sebuah merek suatu produk untuk dibeli, menghindari riba, sampai menilai sebuah tokoh politik sekalipun.Â
Singkat cerita "duel" antara capres Jokowi dan Prabowo untuk 2019 dari awal Agustus seperti yang kita ketahui akan menggandeng ulama sebagai cawapres yang jika demikian pertarungan akan menjadi seru seperti pilpres 2014 dimana peluang 50:50.
Aa Gym pun berpesan jika pasangan pilpres ini menggandeng seorang Ulama "jangan sampai ulama ini ibarat disuruh bantu dorong mobil namun ketika mobilnya sudah jalan Ulamanya ditinggal dan tidak diajak ikut ke dalam mobil" begitu kira-kira kata beliau diacara ILC (Indonesia Lawyer Club) TV One.
Gelagat pertama cawapres dari kubu Prabowo yang kuat adalah Ustadz Abdul Somad a.k.a UAS Â dan Salim Segaf Al Jufri yang menurut saya dua-duanya calon yang cukup mantabb jika menjadi pasangan Prabowo.Â
Saya pun menyambut antusias dan makin penasaran siapa nih kira-kira Ulama yang akan dipasangkan dengan Prabowo. Sedangkan di pihak Jokowi masih adem ayem belum keliatan muka-muka calon yang akan menjadi cawapres beliau.
Di posisi ini saya rasa Prabowo di atas angin dan berpeluang besar untuk memenangkan Pilpres 2019 dan pihak Jokowi masih adem-adem ayem.
Menunggu dan menunggu tibalah malam Jumat kemarin di mana yang tadinya saya pikir Prabowo akan press conference duluan, mendadak pihak Jokowi magrib-magrib (semoga pada sholat magrib) mengumumkan duluan dimana Pak Ma'ruf Amin sebagai pasangan beliau untuk maju menjadi cawapres 2019.Â
Pilihan yang cakep Pak! Saya rasa pilihan Jokowi bisa diprediksi oleh media maupun masyarakat dengan memilih Pak Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Seperti pak Jokowi bilang "Nasionalis dan Religius" nice words and nice movement Pak Jokowi.
Di posisi ini langsung Jokowi nyalip dan di atas angin karena pihak Prabowo bisa jadi nunggu pihak Jokowi kali ya atau masih bingung mau milih siapa jadi pasangan beliau.
Dan drama malam Jumat pun berlanjut, agak maleman sehabis Jokowi press conference pihak Prabowo pun lanjut menggelar press conference dan secara mengejutkan memilih yang gak disangka-sangka dari logika saya, yaitu Pak Sandiaga Uno yang baru satu tahun dibaiat menjadi wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2017 kemarin dengan pertarungan yang sangat panas. Kerja dari Pak Anis dan Pak Sandiaga pun udah rada keliatan sih tapi belum clear banget terlebih Agustus ini Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018.