Mohon tunggu...
Arief priatna suwendi
Arief priatna suwendi Mohon Tunggu... Freelancer - Relawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Setiap orang mempunyai kelemahan demikianlah hukum Allah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kuda: Jokowi, Soekarno, Diponegoro, Sudirman, Prabowo, dan Opa Kusno Mantan Ajudan Soekarno

8 Juni 2020   19:45 Diperbarui: 8 Juni 2020   20:00 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ExclusiveReport:
KUDA : JOKOWI, SUKARNO, DIPONEGORO, SUDIRMAN, PRABOWO & OPA KUSNO MANTAN AJUDAN SUKARNO
..

..
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari 'Genus Equus. Hewan ini pertama kali dimanfaatkan sebagai hewan tunggangan oleh suku-suku pengembara (nomaden) di padang rumput dan gurun Asia Tengah dan Utara. Peran berikutnya adalah sebagai hewan penarik barang, berburu, patroli,  niaga juga pelengkap prajurit kavaleri kuno hingga perang modern.

Dok.Wikipedia
Dok.Wikipedia
Kuda dalam berbagai kebudayaan dianggap sebagai simbol kebebasan, kecerdasan, dan kekuatan.Dalam penanggalan Tionghoa, mereka yang dilahirkan pada shio kuda bersifat cerdas, mandiri, dan berjiwa merdeka.

.....

......

*(JOKOWI NAIK KUDA DI HAMBALANG)*
Kalau pun selama ini Presiden Jokowi dikenal lebih dekat dengan katak/kecebong, rusa dan kambing Istana Bogor. Namun beliau pernah naik kuda saat berkunjung ke-kediaman Prabowo di hambalang, Bogor Oktober 2016 lalu.

Ini langkah jitu Jokowi 'Si tukang Meubel' dalam 'mendinginkan suasana Pre-pilpres saat Itu. Yang kemudian membuat 'gigit-jari para lawan politiknya.

Langkah jitu ini  diluar - dugaan karena maunya mereka Jokowi terus bersitegang dengan Prabowo, .. Cebong menyebutnya 'Berkuda Sambil Rekonsiliasi, 'satu nol !, .. Ahahah..

Hal ini disampaikan ulang saat bertemu Prabowo kemudian distasiun MRT 2019 Lalu.

"Rekonsiliasi ya, iya, dengan naik kuda, bisa. Bisa di Yogya, bisa. Bisa naik MRT, bisa," kata Jokowi, Jumat (14/6/2019) lalu. 'Dua nol !

Dan ada yang lupa bahwa ide 'berkuda rekonsiliasi ini lahir atas  amanah dari Sri Sultan HB X saat Jokowi sowan menemui 'ngarso dalem ke Kraton sebelumnya. 'Tiga nol !, Ahahah...

*(PATUNG KUDA TURANGGA SETA DIPONEGORO)*
Sebagaimana nasib benda mati apapun termasuk patung Pahlawan Nasional yang tidak 'terurus' dengan alasan klasik tidak ada biaya.

Termasuk peng-istilahan nama atas patung Itu, termasuk  Patung Pangeran Diponegoro di depan gerbang kampus Universitas Diponegoro yang lebih dikenal dengan nama PATUNG KUDA daripada nama PATUNG PANGERAN DIPONEGORO ... atau PATUNG DIPONEGORO.

Sehingga, Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi kembali merasa penting menyampaikan 'kesedihannya ini saat sambutan dalam acara wisuda ke-131 Universitas Diponegoro, Semarang, beliau berkata,... "Ingat bahwa di pertigaan Ngesrep ada Patung Pangeran Diponegoro naik kuda. 

Jangan sampai salah sebut, bahwa itu Patung Kuda. Itu adalah Patung Pangeran Diponegoro. Sebab, patung itu menunjukkan pintu masuk utama menuju kampus Diponegoro tercinta, bukan pintu masuk menuju kampus kuda,"
 
*(PATUNG SUDIRMAN BERKUDA DI SOLO DIGANTI?)*
Awalnya Pemkot Solo akan membangun patung 'Jenderal Sudirman sedang berkuda' setinggi 12 meter di sekitar Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat itu mengatakan patung pahlawan nasional itu bakal menjadi patung sambutan selamat datang di pintu timur Kota Bengawan dengan Anggaran sekitar Rp.4,479 miliar dan bersumber dari APBD -  Perubahan

Namun belum satu tahun, kemudian rencana Itu dibatalkan Pemkot Solo juga, karena  akan digantikan pembangunan patung 'Soekarno yang juga  menunggang kuda'.

Walikota Solo membenarkan Dan memberikan alasan karena   terinspirasi saat Sukarno melakukan inspeksi di Upacara Peringatan Hari Angkatan Perang di Yogyakarta tahun 1946 (HUT TNI pertama?).

Bagi kami, memang jarang terlihat Sukarno berkuda, mungkin di acara Itu yang pertama dan terakhir berkuda dalam hidup beliau selaku Presiden.

Bukankah peristiwa bersejarah itu terjadi di Hari Angkatan Perang di Alun-alun Yogyakarta, Ibu Kota Negara?, maksud kami bukan di Solo ya.

Selain HUT TNI yang pertama,  Sukarno dalam 'rundown acara Itu memang harus  melakukan inspeksi pasukan dengan berkuda ditemani Pangbes Jend.Sudirman yang juga berkuda.
 
Lagi pula,  yang kami tahu bukankah Kota Solo sudah mempunyai patung  'Presiden Sukarno Sedang Membaca ' setinggi 3 meter  dan berlokasi  di halaman stadion (plaza) Manahan yang
diresmikan 21 Februari 1998 oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto.

Agh, sudahlah semua sudah terjadi walau pun kami hingga saat ini belum sempat melihat keberadaan dan jadi atau tidak dibangun Patung 'Sukarno berkuda' itu, kecuali melihat dan berselfie di Patung 'Sukarno Membaca' kami sudah pernah.

*(KUDA PANGERAN DIPONEGORO)*
Setelah berhasil memecah kekuatan Belanda sebelumnya, Jum’at  29 September 1829, Belanda kembali menggempur Pangeran Diponegoro dengan kekuatan 3X lipat, hampir seharian mereka bertempur disaat amunisi berkurang Pangeran Diponegoro meminta pasukannya melawan sambil mundur.

Dok.ist/bukalapak
Dok.ist/bukalapak
Belanda terus mengejar mereka, Pangeran kemudian memecah kekuatan, pasukan yang tanpa berkuda terus berlari hingga hutan Dan pergunungan. Yang Pasukan berkuda akan menyebrangi Rawa Rawa yang dikenal ganas. Belanda yang memang mengandalkan Pasukan Kavaleri lebih memilih mengejar yang berkuda dengan perhitungan mereka akan mampu menjepit pasukan Pangeran.

Disaat ratusan Pasukan Pangeran akan tiba wilayah Rawa, Pangeran (konon) turun dari pelana dan bersholawat sekaligus berdoa, kemudian  mengelus2 kepala kudanya (Turangga Seta), setelah naik kembali.

Pangeran meminta  seluruh Pasukan memacu kembali kuda2-nya sambil ... 'Takbir' dan melantunkan bait "Sholawat Burdah", satu upaya memohon perlindungan Allah  dengan segala kepasrahan ;  "Perlindungan Allah jauh lebih berlimpah, dari sekedar baju besi berlapis dan dari benteng yang kokoh nan tinggi”, Itu keyakinan dalam diri Pangeran dan pasukannya.

Allah SWT pun seolah menjawab Dan berkata, "
“Tidak usah ragu wahai Kekasih Allah, lompatkan kudamu kedalam Rawa yang membentang didepanmu”

Dan ratusan Pasukan berkuda Pangeran pun seolah berlari kencang diatas tanah datar bukan Rawa dengan kedalaman lumpur Rawabening biasanya, mereka terus berlari hingga menjauh 8 KM meninggalkan Pasukan berkuda Belanda  yang kemudian banyak tenggelam tewas dirawa itu.

Dok.Wikipedia
Dok.Wikipedia
Dok.wikipedia
Dok.wikipedia
Perang Pangeran Diponegoro 1825-1830 perang terpanjang di Jawa, dengan korban lebih dari 200.000 dari kedua pihak.

Beliau kalah dari Belanda bukan karena berlaga di Medan perang, namun karena jebakan / pengkhianatan.


*(PRABOWO & PATUNG BUNG KARNO BERKUDA)*
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana membuat patung Presiden ke-1, Soekarno atau Bung Karno yang tengah menunggangi kuda di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri peresmian patung Bung Karno di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, oleh putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, Jumat (7/2/2020).

Dok.Sekneg
Dok.Sekneg
Alasannya, kata Prabowo, Bung Karno merupakan panglima tertinggi pada angkatan perang pertama.
"Ini penting. Karena ulang tahun angkatan perang pertama, berarti ulang tahun TNI yang pertama. Itu Presiden Soekarno Panglima Tertinggi, inspeksi pasukan. Menjadi Irup di atas kuda. Jadi ini fakta sejarah yang ingin kita abadikan untuk generasi penerus," ujar Prabowo.

"Ya nanti Kemhan akan punya patung Bung Karno di atas kuda. Izin Bu. Ada sejarah bu," pinta Prabowo kepada Hj. Megawati SO yang duduk disebelahnya, Megawati tersenyum.

Dok.sekneg
Dok.sekneg
*(SUKARNO MINTA KUDA LOYO ?)*

Kakek angkat saya yang purnawiwaran TNI AD pernah berceritera,  menjelang HUT TNI pertama tahun 1946 lalu, Presiden Sukarno diminta Pangbes Jendral Sudirman melakukan inspeksi Pasukan dengan naik kuda dikawal beliau.


Alamak !, Sukarno 'Singa Podium Itu langsung lemah jantung, ahahah.


Bahkan dia sempat meminta Jend.Sudirman agar rundown Itu dirubah, namun tetap tidak bisa. 'ahahah...

Beliau pun menjadi gelisah sehingga istrinya, ibu Fatmawati, sibuk membuat beliau agar tenang selama satu-hari. Maka beliau pun meminta ibu Fat mengurus segala sesuatunya, termasuk menyediakan Pelatih Kuda dari Pasukan Kavaleri.

Singkat ceritera H-1 beliau pun belajar naik kuda diajari perwira Kavaleri, tidak terbayang betapa merepotkan Naik Kuda. Mungkin jika diminta memilih saat Itu, beliau pasti memilih lebih baik berpidato berjam-jam dihadapan ribuan rakyatnya daripada berlatih Naik Kuda.


Kata alm kakek saya saat Itu Presiden Sukarno pun sempat meminta agar disediakan Kuda yang lembut, kalau perlu yang loyo.

Diluar dugaan besok hari saat acara beliau demikian gagah saat berkuda, melakukan inspeksi Pasukan.

Kudanya jantan, hitam, tinggi, gagah dan bukan yang loyo sebagai-mana pintanya.

Alm.Kakek saya juga berceritera bahwa usai acara beres , beliau bergegas mencari toilet. Ahahah, 'Singa Podium Takut Kuda'.

Dok.sekneg
Dok.sekneg
*(KUDA SUDIRMAN BERNAMA MIKI)*


Rolland Anziano (37) cucu ajudan pribadi Presiden Sukarno, Alm.Serma.CPM. Kusno (Opa Kusno) yang kini Tengah memperjuangkan istri Opa Kusno bernama Elizabeth Kusno agar mendapatkan 'perhatian khusus' dari Presiden Jokowi melalui Kastaf Presiden, Jend.TNI.Moeldoko. Minggu (7/6) pkl.21.42 mengatakan bahwa Opa Kusno pernah berceritera bahwa Kuda yang dipakai Pangbes Jend. Sudirman adalah pemberian Opa.

"Saya lupa detilnya, apakah Pak Sukarno yang pakai atau Pak Dirman. Yang jelas kuda hitam Itu namanya Miki, Saya juga lupa apakah Itu yang dipakai saat HUT TNI pertama di Yogja Itu atau bukan. 

Opa juga pernah ceritera beliau hadir saat Pak Sukarno belajar naik kuda bersama perwira dari Kavaleri, Pak Sukarno kata Opa begitu tegang karena memang tidak bisa Naik kuda", kata Rolland sambil tertawa kecil diseluler.

DokPri.
DokPri.
DokPri
DokPri
Rolland juga mengatakan Opa Kusno hadir saat pemboman yang dilakukan musuh Sukarno yang di masjid istqlal, bahkan kejadian yang sholat Iedul Adha Itu Opa salah satu yang ikut menangkap pelakunya. Kalau pemboman yang disekolah Cikini, Rolland lupa apakah Opa ada  atau tidak saat itu.

"Saat ini kami masih menunggu respon dari  KSP (Kantor Staf Presiden) atau mau kami, atensi dari  Presiden Jokowi  langsung mengenai bagaimana kedepan status Opa Kusno, Oma Kusno sedang sakit2an tanpa pensiun, apakah ajudan pribadi mantan presiden memang tidak layak mendapat Itu?",tambah Rolland, Putra ke-2 dari mama Karoline, putri tunggal alm.Opa - Oma Kusno.

"Opa Dan Oma hanya punya satu anak, itulah Karoline, mamah saya", tambah Rolland

....

Ogh,Kuda.
Salam Indonesia !
[Arief P. Suwendi ]

DokPri
DokPri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun