Aku terus berpikir dan mencoba
berhenti menyesal dan mengusap
tiap air mata di pipi Ayah dan Ibu, kini kalian telah
pergi jauh
Sebuah keluarga yang kudamba
rasanya kini seakan tidak lagi utuh
Walaupun nanti aku telah
tersungkur jatuh Sekarang aku hanya bisa berjanji
tak 'kan lagi mengeluh
Untuk menggenggam masa depan secara penuh
Yatim Piatu, bagi kalian mungkin
kata yang seram
Tapi janganlah kau anggap kami ini anak haram
Yang masa depannya tervonis
suram Aku tak 'kan mau hanya terdiam dalam pekatnya malam
'Ku kan berdiri dan terus berlari
menuju temaram
Wahai Tuhan yang Maha Pengasih
lagi Penyayang
Bebaskanlah hidupku dari
penyesalan yang membayang
Mudahkanlah aku menjalani hidup
yang kian menantang Kini ku ikhlaskan sudah orang
tuaku berpulang
Semoga mereka berdua
beristirahat dengan tenang
Mungkin kami tanpa ayah, tanpa
ibu, atau bahkan tanpa orang tua
Tapi kami juga manusia, yang ingin dihargai serta hidup merdeka
Ayo kawanku, Yatim Piatu bukalah
akhir segalanya, tetap jaga solidaritas dan jalin satu rasa
Kepedulian, Kebersamaan kita
adalah awal menuju akhir yang
bahagia Tidak usah minder ataupun rendah
diri kita semua sama, semoga bisa menjadi pribadi-pribadi yang mulia....
***
MWB'ers/@Siddick
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H