Diurutan ketiga yakni pluralisme, Pluralisme merupakan sikap mengakui kemajemukan masyarakat. Setiap individu dalam masyarakat memiliki karakteristiknya masing-masing. Masyarakat madani mengakui kemajemukan tersebut sebagai suatu hal yang positif.Â
Lanjut keempat yakni toleransi, Pluralisme melahirkan sikap toleransi dalam masyarakat madani. Toleransi diartikan sebagai sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas individu atau kelompok lain dalam bermasyarakat. Toleransi ini dapat menghindari masyarakat dari diskriminasi. Dan toleransi dianggap sangat penting karena tidak membedakan suatu perbedaan yang ada.
Keadilan sosial bisa saja dilahirkan oleh sifat tolrensi tersebut karena terjadi ketentraman pada suatu masyarakat. Namun, Keadilan sosial bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap individu. Hal ini membatasi adanya monopoli dalam suatu kelompok masyarakat.Â
Setiap anggota masyarakat madani akan memperoleh hak yang sama sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh penguasa. Dari keadilan sosial harus didasari oleh suatu partisipasi sosial. Partisipasi sosial yaitu partisipasi masyarakat tanpa rekayasa, intimidasi, atau intervensi dari pihak luar atau penguasa. Partisipasi ini akan menghadirkan masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab.
Dan yang terakhir yakni supremasi hukum. Supremasi hukum adalah upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Dalam masyarakat madani, keadilan bersifat netral dan tidak ada pengecualian dalam memperoleh kebenaran di mata hukum. Itulah tujuh karakteristik masyarakat madani yang dikemukakan Umari.
Dari beberapa karakteristik kita bisa menyimpulkan bahwa masyarakat madani ini dibentuk untuk mensejahterahkan dan segala aspek kehidupan bernegara. Diaman keadilan dijunjung tinggi, dimana martabat sosial ditinggikan. Menjadikan masyarakat hidup adil dan Makmur. Hukum disupremasikan juga menjadikan hukum dapat ditegakkan.
Disini nabi sangat memperhitungkan betul dalam membentuk masyarakat madani, yang dimana setiap rakyatnya merasakan keadilan yang sebenarnya. Bukan menjadi masyrakat yang dipermainkan oleh pemerintahnya dan hanya dimanfaatkan, bukan hanya itu mungkin saja dijadikan budak oleh para petinggi negara. Disini sitem masyrakat madani adalah suatu hal yang dapat mempermudahkan masyarakat bernegara dan mendapatkan peran yang sesuai dalam keahlian atau keinginan pribadinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H