Peristiwa terkini yang jelas-jelas mempertontonkan keegoisan manusia untuk tidak peduli dengan lingkungan adalah perang Rusia dan Ukraina.  Terlepas dari hal yang melatarbelakanginya, seandainya faktor lingkungan dan kemanusiaan menjadi basis pertimbangan dalam  mengambil keputusan, niscaya perang sangat mungkin terelakkan. Â
Karena perang akan menyebabkan kehancuran lingkungan dan manusia itu sendiri. Â Bayangkan saja beberapa hal yang disebabkan oleh perang ini. Â Kematian manusia sudah pasti terjadi, kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum serta rumah-rumah, kerusakan alam, timbulnya berbagai penyakit, limbah perang yang berdampak jangka panjang dan lain-lain. Â
Dampak ekonominya juga sangat fatal terhadap rantai pasokan dan kesinambungan konsumsi manusia. Â Perhatikanlah kenaikan harga beberapa komoditas belakangan ini akibat kelangkaan pasokan. Â Semua itu dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina.
Jadi, tidaklah berlebihan jika para pemangku kebijakan di tingkat nasional dan internasional berulang kali menyerukan untuk waspada akan terjadinya krisis pangan, energi dan krisis keuangan dan multidimensi lainnya dalam memperjelas bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja.
Prinsip "pro lingkungan dan kemanusiaan" dalam akuntansi.
Akuntansi terlanjur dipahami sebagai bidang ilmu yang mengurusi seluk beluk perusahaan saja. Â Padahal akuntansi sudah berkembang sedemikian rupa dan dapat diterapkan pada berbagai konteks dan entitas tertentu bahkan akuntansi dapat mengadopsi planet bumi ini sebagai sebuah entitas. Â
Bahkan, jika bumi sebagai entitas, maka akuntansi akan sangat disiplin melaporkan keadaan entitas ini yang terangkum dalam laporan keuangan berupa neraca bumi, laporan laba rugi bumi, laporan perubahan modal bumi, laporan arus kas bumi dan catatan atas laporan keuangan bumi.Â
Jika hal ini dilakukan maka akuntansi dengan prinsip entitasnya akan mendiagnosa kepentingan pribadi manusia dan kepentingan kelestarian bumi, melaporkan kondisi bumi secara periodik, menjelaskan histori bumi dari segi biaya, menjelaskan bumi dengan nilai tertentu, memperjuangkan kesinambungan kehidupan di bumi, mengungkap secara transparan, gamblang dan terbuka, konsisten dalam menggunakan metode dan prosedur dan lain-lain yang semuanya dilakukan untuk kepentingan stakeholder planet bumi ini. Â
Akuntansi juga akan berusaha mengelola bumi dengan penerapan sub kajian Good Corporate Governance nya.
Akuntansi juga semakin berkembang bukan hanya menilai dan melaporkan aspek keuangan saja namun juga aspek non keuangan. Â Belakangan, bidang akuntansi yang berkembang yang memperjuangkan eksistensi dan integritas manusia adalah akuntansi keperilakuan sedangkan yang memperjuangkan esksitensi dan sustainability (keberlanjutan) lingkungan seperti akuntansi lingkungan.
Belakangan ini, para akuntan sudah semakin peduli dan telah memperjuangkan akuntansi lingkungan secara masif sehingga secara aturan dan penerapannya pun semakin baik. Â