Mohon tunggu...
Teguh Hartono Patriantoro
Teguh Hartono Patriantoro Mohon Tunggu... profesional -

Modern and Independent\r\nwww.soundvillages.webs.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

World Music part#1

28 Maret 2012   20:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:20 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi World Music menurut kamus Collins English Dictionary yang diterbitkan oleh Harper Collins Publishers berarti “popular music of various ethic origins and styles outside the tradition of Western pop and rock music” atau musik populer yang berasal-usul etnis, dengan gaya dan jenis diluar tradisi pop Barat dan musik rock. Secara harafiaah, world music juga bisa diartikan sebagai “musik dunia”.

Kebiasaan kita selalu menelan pengkotak-kotakan hal dalam berbagai kehidupan bisa jadi adalah salah satu hal yang membuat kita sulit memahami wujud musik dunia yang sebenarnya.Gamelan sebagai salah satu genre dalam world musik yang ternyata memiliki gradasi yang luas. Digeridoo alat musik suku Aborigin ini bahkan sekarang sudah mewarnai berbagai jenis musik mulai dari yang mainstream sampai yang terkesan eksperimental. Dari Jay Kay-nya Jamiroquai yang identik dengan funk sampai “pemberontak” musikal, oppie Andaresta, beramai-ramai memasukan elemen instrumental tiup ini ke dalam karya-karyanya.

Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang world music memang meyenangkan walaupun terkadang memelahkan. Apalagi, insan musik sepertinya tidak memiliki sebuah standar definisi khusus tentang musik yang satu ini. Seluruh website dan buku referensi lebih banyak memuat upcoming shows, review CD dan lain sebagainya. Anugrah Musik Indonesia yang diselenggarakan tiap tahun, dalam tahun 2003 dulu pernah mencatat kategori world music yang terbagi dalam 4 nominasi yang masing-masing mempunyai kesamaan; yakni sama-sama fantastis dan berani. Semuanya berani memasukkan unsur tradisional dalam penggarapan musiknya, sehingga terjadilah sebuah komposisi yang mungkin sulit dicerna telinga awam, namun masih tetap inspiratif pada akhirnya.

ki-ka: Ecaterina Sorochanu (Moldova), Nuno Miguel Barreira (Portugal), Julia Bochardt (Germany), Teguh Hartono Patriantoro (Indonesia), Saori Yago (Japan). sumber foto: www.soundvillages.webs.com

Umumnya, penggemar world music di luar negeri memandang sinis pada setiap genre-genre mainstream. Di Indonesia kenyataan berbicara lain. Para musisi baik yang mainstream maupun bukan, dengan semangat tingi selalu berusaha mengeksplorasi dan bersenang-senang, kadang mengatasnamakan eksperimen. Dengan demikian, memang perlu definisi khusus untuk genre ini. Mungkin world music adalah attitude musisi dan penyanyi dalam menyikapi lagu yang dibawakan. Denifinsi kamus yang suatu saat bisa salah, kini biarkanlah hati anda bicara saat terhanyut dalam nada-nada diatonis yang kadang mengganggu harmonisasi nada pada world music. Walaupun banyak pihak yang telah berusaha membagi genre ini ke dalam 2 sub genre: traditional dan contemporary World Music, ingat-ingat saja bahwa musik bukan untuk dikotak-kotakan, tetapi untuk didengar.

********

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun