Oleh : Muhammad Fadhil
(Mahasiswa Tadris Biolgi UINSU Medan)
Biologi mungkin sudah tidak asing bagi telinga kita sebab sejak menduduki sekolah tingkat SMP/Mts  sampai pada tingkat SMA/MA kita sudah pernah mempelajari salah satu mata pelajaran tersebut.Â
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup, mulai dari bagaimana proses terbentuknya suatu makhluk hidup sampai pada berkembangnya makhluk hidup melalui proses reproduksi, tak hanya itu ruang lingkup biologi juga sangat luas yang mana juga membahas tentang tumbuhan dan hewan yang dirumuskan lagi dalam berbagai cabang ilmu yang lebih khusus seperti embriologi, botani, dan zoologi.
Agama islam adalah agama terakhir, agama keseimbangan dunia akhirat, agama yang tidak mempertentangkan iman dan ilmu, agama ini meliputi segi-segi fundamental tentang duniawi dan ukhrowi guna menghantarkan manusia kepada kebahagiaan lahir dan bathin serta dunia dan akhirat.Â
Menurut Hendro Puspito, dalam buku berjudul "ilmu jiwa agama" menjelaskan bahwa agama memiliki fungsi salah satunya yaitu fungsi edukatif, yang mana agama mencakup tugas mengajar dan membimbing, keberhasilan pendidikan terletak pada pendayagunaan nilai-nilai rohani yang merupakan pokok-pokok kepercayaan.Â
Baca juga: Riya, Ujub, dan Sum'ah dalam Ilmu Agama, Psikologi, dan Biologi
Berdasarkan penjelasan diatas maka sudah dapat kita ketahui bahwa sejati agama islam tentunya agama yang memiliki fungsi sebagai edukatif dengan memperhatikan sumber agama islam itu sendiri yaitu Al-Quran dan Hadist.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa komponen yang dibahas dalam biologi tak lepas dari manusia, hewan dan tumbuhan. Yang mana masing-masing dari komponen tersebut tentunya dijelaskan dalam Al-quran maupun hadist.
Perhatikan Al-Quran surah Al-Mu'minun ayat 12-14 yang artinya "Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (Rahim), Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)lain....."
Dari penjelasan ayat diatas tentunya dapat kita melihat bahwa bagaimana Allah menciptakan manusia mulai dari air mani sampai membentuk manusia, hal tersebut tentunya menjadi dasar dalam mempelajari biologi tentang fertilisasi (pembuahan) dan perkembangan embrio.Â
Selain berbicara tentang manusia, biologi juga membahas mengenai tumbuhan yang mana pembahasan tersebut mulai dari perkecambahan, morfologi, anatomi, klasifikasi (golongan), serta perkembangan dan reproduksi tumbuhan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-An'am ayat 99 yang artinya:Â
"Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau."
Baca juga: Filsafat Pendidikan, Ilmu Biologi, dan Agama
Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan) pula zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya diwaktu pohon berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada demikian itu ada tanda-tanda (Kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman".Â
Dari arti ayat diatas di dalam Tafsir As-Sa'di/Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di menjelaskan kata "yang serupa" dan "yang  tidak serupa" bisa kembalinya kepada zaitun dan delima, yakni serupa pohon dan daunnya, namun berbeda buahnya.Â
Sehingga dapat dilihat jika dalam biologi maka hal tersebut termasuk dalam subtema tentang klasifikasi tumbuhan (penggolongan) yang mana dapat diketahui bahwa zaitun dan delima termasuk kedalam kelas Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua/dikotil), namun berbeda family pada ziatun termasuk family Oleaceae, sedangkan delima termasuk family Lythracea. Ayat tersebut menjadi salah satu contoh ayat membahas mengenai konsep tumbuhan(botani) dalam biologi.Â
Tak hanya berbicara tentang tumbuhan, Al-Quran juga membahas mengenai hewan/binatang bahkan Allah SWT menanamkan beberapa surah dalam Al-Quran dengan menggunakan nama binatang, seperti Al-Baqarah (Sapi Betina), Al-An'am (binatang ternak), Al-Naml (semut), dan Al-Ankabut (laba-laba). Bukan hanya digunakan sebagai nama surah di Al-Qur'an, tetapi Allah SWT juga menjelaskan sebagimana dalam surah surah An- Nur ayat 45 yang artinya :Â
Baca juga: Belajar Biologi Sambil Berfilsafat
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis makhluk yang berjalan di muka bumi ini berasal dari mani, maka sebagian dari makhluk itu ada yang berjalan di atas perutnya, merayap seperti ular, dan sebagian berjalan dengan dua kaki seperti manusia dan burung, sedang sebagian yang lain berjalan dengan empat kaki seperti binatang ternak. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki, baik yang telah disebutkan itu ataupun belum disebutkan, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tiada sesuatupun yang membuat-Nya lemah"Â
Dapat diketahui Ayat diatas membahas bagaimana penciptaan. Jika kita kaitkan dengan pembelajaran biologi maka ini masuk kedalam cabang ilmu biologi yaitu zoologi. Zoologi sendiri cabang ilmu biologi yang membahas mengenai Animalia (hewan). Dimana animalia itu terbagi atas 2 golongan hewan yaitu Invertebrata (hewan yang tidak bertulang belakang) dan vertebrata (hewan yang bertulang belakang).Â
Kebanyakan hewan invertebrata itu berjalan diatas perutnya dan merayap. Sedangkan vertebrata kebanyakan hewan yang mempunyai 2 kaki atau 4 kaki contohnya sapi, burung, dan lain sebagainya.Â
Sehingga dari beberapa penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa biologi merupakan ilmu yang sangat penting dalam memahami kehidupan tak lepas dengan ajaran islam itu sendiri yang berlandaskan Al-Quran dan Hadist menjadi pegangan bagi umat muslim untuk mengetahui lebih dalam terkait biologi dan menjadikan  Al-Quran sebagai sumber edukasi/pembelajaran yang paling tinggi kebenarannya sehingga kita menjadi pembelajar sesuai dengan ajaran islam agar selamat dunia dan akhirat.
Sumber :Al Qur'an dan terjemahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H