Mohon tunggu...
Gideon FebbyPrima
Gideon FebbyPrima Mohon Tunggu... Pemuka Agama - panggil saja papa boch

be infinity and beyond

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

[Kreanova] Jagung, Pahlawan Masalah Plastik Dunia

19 November 2020   23:59 Diperbarui: 20 November 2020   00:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plastik saat ini menjadi barang yang tidak bisa dijauhkan dari setiap kegiatan manusia. Dalam kegiatan sehari-hari platik banyak digunakan sebagai tas pembawa barang pengganti tas kain. Sifat plastik yang kuat , ringan dan fleksibel membuat banyak dipilih masyarakat.Selain dimasyarakat, plastik juga banyak digunakan dalam dunia industri sebagai pembungkus barang produksi supaya lebih awet dan kondisinya terjaga.

Tanpa disadari penggunaan plastik terus menerus membuat akumulasi sampah plastik dibumi. Penambahan sampah platik ini disebabkan kebanyakan plastik hanya digunakan sekali dan kemudian dibuang. Plastik juga sukar untuk terurai. Butuh waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk menguraikan sampah plastik. 

Sampah plastik sangat mengganggu dan mencemari lingkunga, bahkan baru-baru ini sampah plastik banyak ditemukan terapung dilaut. Sampah plastik tidak hanya mengganggu kehidupan manusia namun juga kehidupan lain di bumi. Untuk mengurangi dampak polusi plastik di bumi adalah dengan mengurangi penggunaan plastik dan menggunakan pembungkus terbarukan. Namun jika dilakukan pengurangan penggunaan plastik maka ada banyak aktivitas akan terganggu

Pembungkus plastik terbarukan merupakan salah satu alternatif pengurangan polusi plastik. Plastik terbarukan atau yang sering biodegrable plastic merupakan plastik yang dapat hacur/terurai dalam jangka waktu lebih singkat dari pada plastik biasa. Namun , biodegrable plastic ini belum di produksi di Indonesia dan cenderung hanya pada tahap penelitian saja. 

Indonesia merupakan negara penghasil tanaman pangan berupa jagung yang melimpah. Produksi jagung Indonesia menurut BPS pada tahun 2019 mencapai 54,6 juta ton. Jika dilihat ,angka 54,6 juta ton sudah mampu mencukupi kebutuhan konsumsi jagung Indonesia  dan bisa dibilang surplus. Kelebihan stok jagung ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodegrable plastic .

Pada dasarnya biodegrable plastic adalah plastik yang berbahan dasar dari sari pati tanaman. Tanaman yang biasa digunakan untuk biodegrable plastic adalah tanaman ubi atau singkong. Namun, jika dilihat dari surplusnya angka produksi jagung, bukan tidak mungkin jagung menjadi salah satu alternatif untuk membuat biodegrable plastic dan nantinya singkong dapat dimanfaatkan sebagai biofuel.

Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki kandungan pati tinggi. Menurut Balitsereal , jagung memiliki nilai kandungan pati sebesar 72-73% , namun pada jenis jagung pulut nilainya bisa lebih tinggi. Untuk mendapatkan pati jagung, pertama-tama jagung dihaluskan hingga menjadi tepung.

Kemudian dicuci dan diendapkan , hasil dari endapan ini lah yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bioplastik. Selanjutnya butuh beberapa proses kimia menggunakan bahan kimia tertentu seperti penguat ZnO dan gliserol. Proses ini bertujuan untuk menyatukan dan membentuk lapisan plastik oleh pati jagung. 

Larutan pati kemudia dituangkan pada cetakan dan dipanaskan selama beberpa jam, kemudian didiamkan pada suhu kamar. Pada beberapa penelitian bioplastik/biodegrable plastic hasil dari pati singkong memiliki kekuatan yang hampir sama dengan plastik biasa. Namun memiliki keuntungan dapat teruraikan dalam waktu yang lebih singkat.

Jagung tanpa kita sadari ternyata memiliki peran yang cukup besar dalam menangani masalah polusi lingkungan akibat plastik. Pada dasarnya mau atau tidak mau , cepat atau lambat kita harus segera untuk mencari barang-barang terbarukan. Karena melihat kondisi bumi yang semakin buruk akibat sampah plastik. Bagaimana peluang pengembangan dan bisnisnya?? 

Untuk perusahaan besar dan memiliki modal yang cukup, bioplastik jagung dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Karena saat ini sudah mulai banyak masyarakat sadar dan melihat langsung dampak plastik bagi lingkungan. Sehingga cepat atau lambat kita harus beralih ke alternatif lain tanpa mengganggu aktivitas kita  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun