Mohon tunggu...
papa aqeela
papa aqeela Mohon Tunggu... -

suka membaca, jalan, dan terus belajar....

Selanjutnya

Tutup

Humor

Dampak Kasus Ariel di Kebun Sawit

23 Juni 2010   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang namanya hasrat biologis tetap saja sulit ditahan apabila sudah tiba masanya minta disalurkan. Kebutuhan suami-istri yang mendasar ini tidak mengenal istilah kaya-miskin, petinggi-rakyat jelata, orang kota maupun yang tinggal didesa.

Ucok, seorang anak berusia 7 tahun, tinggal dengan kedua orangtuanya dibedeng pekerja perkebunan sawit di Riau. Sebagaimana keluarga pekerja yang lainnya, keluarga Ucok mendapat jatah kamar dari papan seluas 3x3m, sehingga segala aktifitas rumah tanggahanya terbatas dalam ruangan tsb. Jangan harap ada ruang untuk santai, untuk tidurpun mereka bertiga harus berdesakan setiap malamya.

Sebagai anak lelaki, Ucok termasuk kategori penakut. Untuk kencing malam didepan pintu kamar saja minta ditemani. Apalagi selepas pukul 21.00 jatah listrik sudah dimatikan oleh perusahaan.

Alkisah pada suatu malam, pasangan suami istri ini berkeinginan untuk menyalurkan hasrat biologisnya. “Sudah tidur belum si Ucok, Mak?” bisik si suami pada istrinya dikegelapan. “Sepertinya sudah bang, dari tadi sudah diam saja” balas istrinya. Nah, mulailah acara rutin berasyik masyuk pasangan suami-istri ini berlangsung. Namanya juga manusia, kalau sudah begitu sering lupa diri. Diantara dengusan napasnya si suami berbisik agak keras: “Aku mau keluar Mak”, kemudian si istri menyahut: “ Aku juga mau keluar.”

Tiba-tiba si Ucok dari balik sarungnya berteriak: “Aku juga ikut keluar”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun