Mohon tunggu...
Eddy Soejanto
Eddy Soejanto Mohon Tunggu... lainnya -

suka mengupaskan, suka menyajikan, dan suka mempersilahkan Anda menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaparkan Geger Majapahit, Jelas Tidak

17 Maret 2012   07:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:55 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situs peninggalan para kawula alit di jaman Majapahit ini pernah diributkan seru, antara yang pro dan kontra, tetapi toh akhirnya tetap saja berhasil berdiri bangunan pelindungnya.

Ini gambar situs yang dilindungi itu.

1331969306846883709
1331969306846883709

Ini sebagian konstruksi bangunan pelindungnya. Pembangunannya sangat dikhawatirkan merusak peninggalan Majapahit yang masih terpendam di dalam tanah.

13319693761421733623
13319693761421733623

1331969441735139786
1331969441735139786

13319695991944794014
13319695991944794014

Kekhawatiran merusak peninggalan itu, ya, ada benarnya juga sih setelah kita melongok ke lubang ini.

1331969688488627549
1331969688488627549

Tetapi ketika melangkah ke peninggalan yang disebut Candi Tikus, wah, kok tanahnya malah diaduk-aduk penduduk dibikin batu bata dan tanpa rasa khawatir sama sekali.

Ini Candi Tikus itu.

1331969790352664363
1331969790352664363

Dan inilah proses pengaduk-adukan tanah di sekitar Candi Tikus itu.

1331969905321848488
1331969905321848488

1331969978156847953
1331969978156847953

13319700871905324429
13319700871905324429

Apakah dijamin pasti mereka menggali di luar situs peninggalan kawula Majapahit? Kalau jawabnya, ya, apakah lalu bisa segera menghentikan aktivitas mereka, tanpa mengajak geger segeger jaman Majapahit?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun