Mohon tunggu...
Eddy Soejanto
Eddy Soejanto Mohon Tunggu... lainnya -

suka mengupaskan, suka menyajikan, dan suka mempersilahkan Anda menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Kikir Berdiri Murid Pelit Duduk

21 Maret 2011   00:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:36 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak perlu salah menafsirkan, yang kumaksud dengan kikir dan pelit di sini adalah tingkah orang yang susah melakukan perbuatan. Ini kualami semenjak sekolah bertahun-tahun di SD (dulu SR) dimana guru masuk kelas langsung duduk, dan baru berdiri lagi setelah bel selesai pelajaran dibunyikan.

Kami para murid waktu itu maunya sih tak cuma berdiri kalau sedang diminta mengerjakan soal di papan tulis. Tapi, mau kami juga dibolehkan jalan ke sana ke mari dalam ruang kelas itu. Maunya kami pelit duduk, sayangnya tak pernah kesampaian, sebab kami wajib menahan keinginan sebesar apapun buat berpindah tempat. Sehingga praktis selama berlangsung pembelajaran kami cuma taat untuk duduk, diam, dengar, catat, dan hapalkan!

Fenomena guru kikir berdiri dan murid maunya pelit duduk ini, sekarang tiada lagi meskipun tak hilang sama sekali. Guru masa lalu telah lama pensiun, dan lahirlah generasi guru masa depan. Di tangan mereka telah tergenggam Pasal 19 ayat (1), PP 19/2005, yang meminta guru untuk melakukan pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi (i2m3).

Coba sekali-sekali tanyakan ke anak Anda yang masih sekolah. Kalau mendapatkan jawaban:"Guruku ngajarnya nggak enak!", ini berarti i2m3 belum dilaksanakan. Dan sebagai stakeholder pendidikan sebaiknya Anda tak membiarkan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan itu terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun