Mohon tunggu...
Eddy Soejanto
Eddy Soejanto Mohon Tunggu... lainnya -

suka mengupaskan, suka menyajikan, dan suka mempersilahkan Anda menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ini Guru Mana Mutu

22 Januari 2010   07:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru tahu ada sesuatu yang tetap dan terus-menerus terjadi dalam dunia pendidikan, yaitu  perubahan. Perubahan terjadi pada jumlah dan macam siswa yang dihadapi, juga kurikulum, pimpinan sekolah dan sebagainya.

Tapi guru terbukti berkemampuan dalam menanggapi dampak perubahan itu. Justeru ketika kinerja mereka hanya bermodalkan niat dan semangat yang kuat, bahwa semuanya demi kepentingan para siswa, ketimbang dilakukan untuk urusan kesejahteraan.

Dengan demikian, terhadap mata pelajaran yang diampunya mereka punya keyakinan akan benar-benar dapat dijadikan jaminan bagi para siswa, bahwa materi yang dipelajari sekarang akan sangat berguna dalam menghadapi perubahan di masa datang.

Semua aspek perubahan dalam kehidupan masyarakat, nilai-nilai moral, sosial, ekonomi, politik dan teknologi, akan dievaluasi guru. Hasilnya adalah pengetahuan ihwal sejauh mana perubahan-perubahan itu mempengaruhi kebutuhan siswa dalam belajar guna memenuhi cita-cita mereka.

Oleh karena itu, guru dapat memberikan kepastian, bahwa siswanya akan mendapatkan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang mampu mengantarkan mereka menggapai tempat-tempat yang dicita-citakan (pendidikan, profesi, dan moral) di masa depan.

Sayang, ketika berhadapan dengan situasi dan kondisi hidup dan kehidupan yang menjepitnya, guru terpaksa seringkali menyeret-nyeret idealismenya untuk dilagakan habis-habisan melawan pelbagai macam kepentingan demi perut. Idealisme selalu mengalah dahulu, entah sampai kapan.

Tapi bagaimanapun, profesionalisme guru tidak layak mengajarkan semangat lembek. Pelan tapi pasti, guru akan mampu mengalirkan kesadaran untuk sederas mungkin berupaya menemukan alternatif terbaik. Menemukan jatidirinya sebagai guru bermutu, secara teori maupun praktik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun