Alangkah merananya hidup ini kalau segalanya haruslah sama dan seragam. Perbedaan dlm hal apapun memang sudah kodrat dari Sang Pencipta Sang Pemilik jagat raya yang atas ijinNya kita semua boleh numpang hidup dgn batas waktu yg juga sudah di aturNya. Tiap saat kita jumpai perbedaan itu di dlm segala hal sepanjang hari dari kita bangun pagi hingga kita tidur malam dan bgt strusnya sampe batas waktu kita habis di jagat raya ini. Ketika bangun pagi kta dpt melihat sekeliling kamar kita, ada bantal kepala, ada bantal guling, ada selimut, beda kan ? toh dgn tidur di sekeliling hal2 berbeda begitu kita tetap dapat tidur nyaman. Ketika beranjak ke kamar mandi lantas memakai sandal jepit kiri dan kanan, beda lagi kan ? Belum lagi hal2 yang tidak sama yang kita temui pas di dalam kamar mandi, ada odol rasa mint, ada rasa strawberry mungkin, kalau saya lebih memilih rasa odol yang rasanya seperti kopi susu karena kalau pas lagi terburu-buru saya tidak perlu lagi sarapan :-). Nah, tugas anda sekarang untuk melanjutkan mencatat perbedaan2 yang anda jumpai sepanjang hari. Singkatnya saya ingin mengatakan bahwa kita sadar dan bisa menerima perbedaan itu di kehidupan kita sehari-hari, so kenapa hanya karena dia, mereka berbeda dengan saya, kita lantas harus memakai cara2 yang tidak terpuji hingga mengakibatkan hilangnya nyawa manusia Bah, mereka memang gerombolan orang munafik.
Tulisan ini terinspirasi dari insiden ahmadyah di banten. Salam .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H