Mohon tunggu...
A'ak Abdullah Al-Kudus
A'ak Abdullah Al-Kudus Mohon Tunggu... -

Bismillahirrohmanirrohiem

Selanjutnya

Tutup

Nature

International Extrem Runner Tanam Pohon di Gunung Lemongan

4 Juni 2011   13:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:52 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_112251" align="alignleft" width="300" caption="Dachhiri Dawa Sherpa, extrem runner terbaik dunia asal Nepal sedang melakukan penanaman pohon di Gunung Lemongan"][/caption] Pagi itu 4 Juni 2011 suasana di Gunung Lemongan sangat bersemangat dan istimewa. Pasalnya ada 20 orang Extrem Runner (Pelari Ekstrem Gunung Merapi) yang berasal dari berbagai negara yaitu Nepal, Prancis, Swiss, Belgia dan Afrika Selatan datang ke Gunung yang paling unik di Indonesia ini untuk menapaki trek pendakiannya yang memiliki kemiringan 75 derajat. Kegiatan yang bertitel "Les Volcans Del'extreme" ini dikoordinir langsung oleh Dachhiri Dawa Sherpa seorang Extrem Runner terbaik di dunia yang berasal dari kaki Gunung Himalaya, Nepal. Sehari sebelum menjajal trek pendakian Gunung Lemongan, para Extrem Runner ini telah terlebih dahulu berhasil menaklukkan puncak Mahameru hanya dalam hitungan 5 jam saja.  "Kami mendengar bahwa trek di Gunung Lemongan lebih terjal dibandingkan dengan Gunung Semeru, oleh karena itu kami merasa tertantang untuk mencobanya" kata Sherpa. "Yang membuat kami juga tertarik untuk datang ke Gunung Lemongan ini adalah karena kami juga mendengar di sini ada kelompok konservasi yang terbangun secara swadaya oleh masyarakat yang melakukan penghijauan setiap hari minggu". Rombongan Extrem Runner ini berangkat dari garis start di halaman parkir Padepokan Sonyoruri pada sekitar pukul 08.00 dan berhasil mencapai puncak Lemongan hanya dalam hitungan 1 jam 3 menit saja. Sementara orang biasa butuh waktu paling cepat 4 jam untuk mencapainya. Sungguh luar biasa stamina dan semangat orang-orang ini. Meskipun umur mereka rata-rata di atas kepala tiga, tapi mereka sangat lincah berlompatan bagai kijang di atas trek pendakian yang berbatu dan penuh semak belukar tersebut. "Saat survey trek pendakian seminggu sebelum kegiatan ini dilaksanakan, kami ragu apakah mereka bisa berlari di medan yang terjal seperti ini. Tapi sebaliknya, mereka sangat lancar menempuhnya dan malah sangat senang dengan trek di Gunung Lemongan ini, karena trek yang extrem seperti inilah yang memang mereka cari" ujar Sarmin salah satu panitia lokal kegiatan ini. Menurut Thierry Robinet, seorang agen perjalanan wisata gunung berapi di Indonesia, kegiatan Extrem Runner kali ini akan dilakukan di sejumlah gunung di Jawa Timur, yakni Gunung Bromo, Semeru, Lemongan, Raung dan Ijen. Setelah itu mereka akan istirahat selama 2 hari di Bali untuk selanjutnya kembali ke negara masing-masing. Melihat dari antusias para pesertanya, sangat dimungkinkan kegiatan ini akan dilakukan secara rutin tiap tahun, imbuhnya. Kami juga akan mempromosikan lebih luas lagi keberadaan Gunung Lemongan ini, karena selama ini kami tidak mengetahui keberadaannya. Setelah puas menikmati puncak Gunung Lemongan para Extrem Runner turun kembali melalui trek yang sama. Tepat di wilayah yang dikenal dengan sebutan Watu Gerbang, para Extrem Runner ini melakukan penanaman pohon bersama para Relawan Laskar Hijau. Adapun jenis pohon yang ditanam oleh mereka adalah sukun, mangga, jambu biji merah, nangka dan trembesi. Penanaman ini merupakan wujud kepedulian mereka terhadap pelestarian alam di Gunung Lemongan meskipun ia bukan tanah tumpah darah mereka sendiri. Saya yakin mereka sangat kelelahan, tetapi masih sangat nampak semangat mereka saat menanam pohon di Gunung Lemongan. "For Indonesia !" ujar salah seorang peserta Extrem Runner kepada kami. Mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit untuk turun dari puncak Gunung Lemongan ke garis finish di perkampungan di desa Papringan. "Kami ingin, suatu hari nanti bisa kembali lagi datang ke sini untuk melihat sudah sebesar apa pohon yang  kami tanam tadi" ujar Sherpa. Puluhan pohon buah yang telah ditanam tadi bergoyang-goyang tertiup angin, seolah-olah melambaikan tangan sebagai bentuk salam perpisahan untuk orang-orang perkasa yang telah menanamnya. Selamat jalan sahabat, terima kasih telah turut serta menanam di Gunung Lemongan kami.

[caption id="attachment_112262" align="aligncenter" width="300" caption="Berpose bersama di garis finish sebelum melanjutkan pendakian ekstrem ke Gunung Raung"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun