Mohon tunggu...
Hamba Allah
Hamba Allah Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah orang yang suka merenung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Gus/Kyai/Habib Pemilik Pondok Itu Kaya?

15 Agustus 2023   23:09 Diperbarui: 15 Agustus 2023   23:14 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

.....jika hanya berdoa... dan cinta Tuhan....

tanpa mencari pekerjaan dan uang....

yang halal.....

maka menjadi beban bagi keluarga....

Kenapa Gus/Kyai/Habib Pemilik Pondok itu kaya?karena selain berdoa dan cinta Tuhan...mereka menjual jasa pengajaran/pendidikan ilmu agama......

ada juga bisnis non agama mini market hotel......

pemasukan mereka dari situ......

dan itu tidak haram.......

sekarang banyak tips bisnis....atau wirausaha

mulai modal kecil sampai modal besar...

di youtube dan google....

keadaan yang mengharuskan kita cari uang....gak punya uang maka dihina masyarakat dan keluarga....

iya klo jaman primitif  atau orang pedalaman gak punya uang bisa makan minum nikah punya anak...semua tersedia dialam...tinggal berburu ikan disungai berburu ayam dihutan petik buah dihutan....

klo jaman modern gak bisa seperti itu...

kecuali dikota Aurovile atau kota yang mengadopsi sistem kota Auroville...

Auroville kota modern...yang disana walau gak punya uang bisa makan minum dapat pakaian rumah....merek mayoritas bekerj sebagai petani pekebun dan peternak..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun