Mesir adalah Negara yang Berbentuk Republik dengan nama resminya republik arab mesir atau arab Republic of Egypt (arab jumruhiyat misr al-Arabiyah).Negara ini di pimpin oleh kepala negara yakni presiden dan kepala pemerintahan,yakni perdana menteri, ibukota Mesir adalah kairo lokasinya di delta sungai nil.Mesir terletak di afrika utara,negara ini berbatasan dengan laut mediterania antara libya dan jalur gaza,dengan jalur pantai membentang sekitar 3.500 kilometer,menghadap kelaut Mediterania di utara dan laut merah di timur.
Proses Masuknya Islam di Mesir
Kehidupan sosial pada masa lalu afrika utara adalah sebuah kehidupan masyarakat pedesaan yang bersifat kesukuan,nomad (berpindah-pindah) mesir adalah salah satu kawasan yang berada di afrika Afrika utara adalah kawasan yang sangat penting bagi penyebaran agama Islam di daratan Eropa ia menjadi pintu gerbang masuk nya islam ke wilayah yang selama berabad abad di bawah kekuasaan agama kristen benteng pertahanan islam untuk wilayah tersebut istilah mesir diambil oleh seseorang yang bernama Mishr Ibn Mihsyarim Ibn Ham Ibn Nuh as. Sejak Rasulullah SAW masih hidup sudah menjalani hubungan baik dengan Rasulullah,salah satu bukti hal tersebut adalah istrinya sendiri yang bernama maria Al-Qibthiyah, seorang yang berasal dari mesir.Bahkan Rasulullah mempunyai anak dari wanita tersebut yang bernama ibrahim.
Meskipun hubungan sudah terjalin sejak lama,mesir baru menjadi kota islam sejak umar menjabat sebagai khalifah yang menggantikan abu bakar yang berkuasa sebelumnya .Mesir dapat di taklukkan di bawah pimpinan Amr bin Ash ra Dengan dikuasai nya iskandariah suatu tanda bahwa seluruh mesir sudah berada di tangan kaum muslimin tidak memiliki pilihan lain kecuali penaklukan mesir setelah penaklukan suriah dan palestina.Hal ini di khawatirkan stabilitas wilayah kaum muslimin akan terganggu oleh Romawi yang pada saat itu menguasai Mesir.Pada saat itu kaum muslimin telah mendengar adanya penindasan agama yang di lakukan oleh heraklius,penguasa Romawi.Pada saat itu Iskandariah ibu kota Mesir jatuh kepangkuan islam tahun 641M.
perkembangan Islam di mesirÂ
Perkembangan islam di Mesir tentu tidak terlepas dari peranan para Penguasa islam di Mesir.Dinasti pertama yang berkuasa di Mesir secara mandiri adalah Dinasti Fatimiyah.Dinasti Fathimiyah merupakan Dinasti yang beralirann syiah.Dinasti ini didirikan di Tunisia pada tahun 909M,sebagai tandingan bagi penguasa dunia Muslim saat itu yang berkuasa di Baghdad yaitu Bani Abbasiyah,dinasti Fathimiyah didirikan oleh Said Ibn Husain.
Islam mencapai kejayaanya di Mesir pada masa khalifah yang kelima,Abu Manshur Nizar Al-Aziz(925-996 M).Dalam pemerintahannya,Dia mampu menyaingi Dinasti Abbasiyah di Baghdad.Setelah Al-Aziz wafat,dia digantikan oleh Abu Ali Manshur Al-Hakim (9961021 M).Di bawah pemerintahannya ,dinasti Fathimiyah mulai mengalami masa kemunduran.Pada saat itu,Dia masih berumur 11 tahun masa pemerintahannya di tandai dengan tindakan-tindakan kejam yang menakutkan.Dia membunuh beberapa orang wazirnya, menghancurkan beberapa gereja Kristen, termasuk didalamnya kuburan suci umat Kristen (1009M). Pada akhirnya, hal ini yang memicu sehingga dia terrbunuh pada tanggal 13 februari 1021M.Setelah Al-Hakim meninggal,Dia di gantikan oleh Al-Zhahir (1021-1035M) yang masih berumur enam belas tahun .Setelah Al-Zhahir berkuasa,pemerintahan dinasti ini makin kacau dan pada akhirnya Shalahuddin al-Ayyubi mengakhiri dinasti ini pada tahun 1171.Khalifah terakhir Fhatimiyah adalah Al-Adhid (1160-1171 M).
Setelah Shalahuddin berkuasa,Shalahuddin tidak menghancurkan kairo yang di bangun oleh Fhatimiyah.Ia malah melanjutkannya sama antusiasnya.Ia hanya mengubah paham keagamaan dari syiah menjadi sunni.Sekolah,masjid,rumah sakit,sarana rehabilitas penderita sakit jiwa,dan banyak fasilitas social lainnya di bangun.Peristiwa yang paling terkenal pada masa shalahuddin Al-Ayyubi adalah perang salib (perang antara Kristen dan Islam).Pada 1250 delapan tahun sebelum Baghdad di ratakan dengan tanah oleh hulagu,kekuasaan diambil alih oleh kalangan keturunan Turki,pegawai istana keturunan para budak (mamluk).
Pada masa kekuasaan Dinasti mamluk,banyak hal yang terjadi.Meskipun masyarakat islam pada saat itu dalam kondisi ekonomi yang lemah,mereka mampu bertahan dari serangan Mongol dibawah pimpinan Khulagu Khan.Pada masa Dinasti ini prestasi kaum muslimin masih tergolong di bawah di banding pada masa Abbasiyah.Dinasti ini pula di kenal dengan dinasti Mamalik.Mamalik adalah jamak dari kata Mamluk yang berarti budak.Dinasti mamalik ini memangil dirikan oleh kaum budak.Pada mulanya kaum budak ini merupakan tawanan dinasti Ayyubiyah yang kemudian di didik dan dijadikan tentara oleh penguasa ayyubiyah yang terakhir Al-malik Al-Salih meraka dijadikan pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya.Pada masa penguasa ini mendapatkan hak-hak yang istimewa ketika Al-Malik Al-Salih wafat(1249 M).
Pada masa mamluk berkuasa banyak hal yang terjadi,diantaranya pemerintahan mamluk berhasil bertahan dari serangan membabi buta bangsa mongol.Padahal sebelumnya tidak ada Dinastipun yang mampu bertahan darinya,termasuk Abbasiyah di Baghdad.Mereka bahkan mampu mengusir semua pasukan salib dari negeri islam di kawasan timur.Selain itu mereka juga mampu menghadang serangan bangsa portugis yang kemuadian di lanjutkan oleh pemerintahan Utsmani.Akhir dari pemerintahan Mamluk terjadi pada tahun 1517 M.Pada saat itu mamluk dapat di taklukkan oleh pemerintahan turki Utsmani.Hal ini di tandai dengan terbunuhnya sultan Thumanbai.Dengan demikian berakhir pula pemerintahan Mamluk di Mesir.
Latar belakang pembaharuan islam di mesirÂ
Amr bin Ash adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang dikenal sebagai pembebas Mesir pada tahun 640.Setelah itu, ia diangkat sebagai Gubernur Mesir. Selama beberapa abad berikutnya, bersamaan dengan masa keemasan Islam, Mesir menjadi salah satu pusat kekuatan dan pegembangan Islam di wilayah Afrika.Mesir menjadi pusat peradaban Islam dan pernah dikuasai oleh berbagai dinasti kecil, sepeti Fatimiyah (909-1171), Ayyubiyah (1171-1246), dan Mamluk (1250-1517).Namun, pada abad ke-16, secara politik, Mesir terbelah oleh dua kekuatan yang saling menghancurkan, yaitu kekuatan Mamluk dan pemerintahan Utsmani di Istanbul, Turki. Berbagai kekacauan, kemerosotan ekonomi dan sosial telah terjadi di Mesir Pada 2 Juni 1798, ekspedisi Napoleon berhasil medarat di Mesir dan mengalahkan Mamluk, serta menguasai Kairo. Napoleon Bonaparte menduduki Mesir antara 1798 hingga 1807. Sewaktu Napoleon datang, Mesir tengah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Di saat yang sama, datang pasukan Sultan Salim III dari Turki Ottoman yang berusaha mengusir Perancis dari Mesir.Menurut catatan sejarah, Napoleon menguasai Mesir selama tiga tahun. Meski hanya sebentar, pendudukan Perancis telah meninggalkan pengaruh yang sangat besar bagi Mesir. Pasalnya, umat Islam yang merasa terjajah oleh bangsa Barat mulai berupaya untuk melakukan pembaruan Islam di MesirÂ
Pembaharuan Islam di Mesir
Sejak awal abad ke-19, mulai muncul tokoh-tokoh pembaruan Islam di Mesir yang berusaha meninggalkan keterbelakangan menuju modernisasi di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan pendidikan Salah satu tokoh pembaruan Islam di Mesir yang terkenal adalah Muhammad Ali Pasha, yang kemudian disebut sebagai peletak dasar Mesir modern.Sejak menjabat sebagai gubernur Mesir pada 1805, Muhammad Ali Pasha menata kembali masyarakat Mesir dan membangun militer yang lebih modern. Ia memulai pembaruan dengan menaikkan pajak sebagai sumber pendapatan negaranya Kemudian, Muhammad Ali juga menciptakan undang-undang pidana pertamanya yang mengubah sistem hukum di Mesir agar lebih bisa memegang kendali atas rakyatnya. Selama memerintah Mesir, ia banyak mendirikan sekolah, salah satunya sekolah kedokteran untuk perempuan pada 1832.Selain sekolah kedokteran untuk perempuan, Muhammad Ali Pasha juga mendirikan sekolah militer, sekolah teknik, sekolah ketabiban, dan sekolah penerjemahan. Ia juga diketahui mengirimkan sekitar 300 pelajar Mesir ke Eropa, terutama Paris, untuk menempuh pendidikan.Selain Muhammad Ali Pasha, ada juga Muhammad Abduh, seorang pemikir Muslim dari Mesir yang dikenal sebagai salah satu penggagas gerakan modernisme Islam. Upaya untuk mengusir penjajah dari barat terutama dari Inggris, Muhammad Abduh serta Al- Afghani menerbitkan sebuah majalah yang berjudul Al-Manar.Beberapa tokoh pembaru Islam di Mesir lainnya adalah sebagai berikut.
Rifa'ah Badawi at-Tahtawi, Jamaluddin Al-Afghani ,Muhammad Abduh ,Rasyid Ridha, Ali Mubarak, Thaha Husain
Islam sebagai agama rahmatan lil lamn seharusnyalah menjadi agama yang universal, sehingga dapat menyesuaikan dengan kebudayaan setempat. Perkembangan islam ke seluruh penjuru dunia tidak terlepas dari peranan penguasa-penguasa Islam,tidak terkecuali penguasa Mesir sebagai pusat peradaban Islam. Dalam masa kejayaan islam, Mesir merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat perkembangan dunia islam. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Mesir begitu gencar mendakwahkan islam, mulai dari Dinasti Fathimiyah yang bahkan mendirikan mesjid al-Azhar yang kemudian menjadi Universitas al-Azhar. Dinasti Ayyubiyah yang dapat mengalahkan pasukan Salib. Kemudian dilanjutkan Dinasti Mamluk yang dapat bertahan dari serangan Mongol sampai kekhalifahan yang terakhir, Dinasti Utsmaniyah di Turki.Perkembangan Islam tentu tidak terlepas dari sejarah dinasti-dinasti tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H