Audit Command Language (ACL) merupakan sebuah software yang didesain untuk dapat membantu auditor dalam mengumpulkan, melakukan Analisa, serta mengevaluasi bukti-bukti yang dihasilkan dari proses transaksi perusahaan dan dapat juga digunakan untuk membantu auditor menghasilkan laporan audit. ACL sendiri merupakan suatu software yang juga termasuk pada kategori Generalized Audit Software (GAS).
Pengembagan ACL dilakukan oleh Prof. Hart J. Will yang berasal dari Canada sekitar tahun 1970lalu dikelola oleh ACL Service Ltd, Vancouver, Canada. Saat ini, ACL telah dikembangankan sehingga memiliki fungsi untuk dapat memenuhi kebutuhan analisis data pada seluruh aktivitas bisnis dalam perusahaan. Dalam melakukan audit, ACL digunakan untuk melakukan analisis data, pencocokan, dan pembandingan data, serta laporan penyimpangan.
ACL sendiri memiliki berbagai macam keunggulan, seperti dapat membaca berbagai macam model sistem mulai dari mainframe yang lama hingga database modern. Selain itu, ACL merupakan software yang berjenis read-only yang berarti ACL tidak mengubah sumber data sehingga data asli terutama dengan data yang berjenis live-data aka naman pada saat ACL melakukan analisis. ACL juga mampu  untuk melakukan akses data yang bervariasi langsung pada database dari satu sumber data ke data lain.
ACL memang dirancang khusus untuk dapat menganalisa data serta menghasilkan laporan audit baik utuk common user (pengguna biasa) maupun untuk expert users (pengguna ahli). Diharapkan dengan menggunakan ACL, auditor dalam melakukan audit akan menjadi lebih efektif dan efisien baik dari sisi sumber daya yang diperlukan, maupun dari sisi waktu audit. Dengan menggunakan ACL, proses audit yang kompleks dapat dilakukan dengan waktu yang cukup cepat, akurat, dan tepat dengan analisis yang lebih luas dan mendalam dibandingkan tanpa menggunakan ACL. Hal tersebut juga akan berdampak pada penemuan kecurangan yang lebih cepat apabila ada sehingga klien dapat menangani kecurangan tersebut dengan segera dan proses bisnis pada perusahaan dapat kembali normal dan efektif kembali.
Berikut ini adalah manfaat dari Audit Command Language (ACL)
1. Membantu auditor untuk dapat mendapatkan akses atas data baik secara langsung melalui jaringan sistem ataupun secara tidak langsung yaitu melalui media lain seperti softcopy berbentuk txt file ataupun report.
2. ACL dapat menjadikan kesalahan-kesalahan serta potensi kecurangan sebagai pembanding serta melakukan Analisa atas data-data yang ada sesuai dengan aturan yang ada.
3. Melakukan identifikasi atas fenomena yang terjadi, menunjukkan pengecualian data secara tepat sasaran, serta memberikan arahan tentang area-area yang berpotensi menjadi perhatian.
4. Melakukan proses penghitungan kembali serta verifikasi yang benar.
5. Identifikasi atas permasalahan pada sistem pengawasan dan memastikan bahwa permohonan telah melalui prosedur dan otorisasi yang tepat.
6. Dapat menganalisis piutang maupun utang ataupun transaksi yang lainnya dengan memperhatikan basis waktu yang sensitif.
7. Dapat melakukan pemulihan atas pendapatan atau biaya yang hilang dengan menguji data-data pada duplikasi pembayaran, menguji nomor faktur yang hilang atau piutang yang tidak tertagih.
8. Melakukan pengjian atas otorisasi karyawan dengan pihak ketiga seperti supplier.
9. Melakukan data cleansing atau data matching yang terjadi karena adanya kesalahan pengetikan atau penginputan yang dilakukan oleh end-user.
10. Pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan dengan ACL akan lebih fokus, cepat, efisien dan efektif dan dengan lingkup yang lebih luas dan mendalam.
11. Pendeteksian kecurangan atau penyimpangan dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga dalam melakukan analisa data dan bukti juga menjadi lebih banyak waktu.
Fitur dan Kemampuan ACL
1 Universal data access, yakni dapat data pada hampir semua database seperti DBF, XLS, Text File, SQL, dan Oracle. Selain itu juga dapat mengakses pada semua platform seperti PC, minicomputer, dan mainframe.
2. Memiliki kemampuan untuk mengakses dan memproses data pada jumlah yang sangat besar.
3. Proses yang diperlukan untuk memproses data yang besar lebih singkat.
4. Memiliki kemampuan untuk mengakses database tanpa metode sampling. Selain itu ACL juga memiliki kemampuan untuk mengakses data dengan cara read only yang berarti dapat menjamin originalitas, kemanan serta integritas data untuk dilakukan pengolahan.
5. Mudah untuk melakukan automasi atas analisis data yang akan digunakan untuk melakukan efisiensi proses kerja audit.
6. Dapat menjalankan atau menganaisa beberapa file sekalgus dan tidak mengganggu operasional atas teknologi infomrasi yang dijalankan oleh perusahaan.
7. Memiliki log file yang berguna sebagai pencatatan atas proses analisis yang telah dilakukan sehingga dalam melakukan audit sistem informasi dengan ACL tersebut terdapat jejak audit yang komprehensif.
8. ACL memiliki fungsi-fungsi analisis yang tergolong lengkap. Selain itu juga fungsi-fungsi analysis tersebut dapat dikombinasikan untuk mennghasilkan temuan yang tidak diperkirakan sebelumnya.
9. ACL memberikan kemudahan untuk mengkonsepkan laporan yang memiliki keandalan atas informasi-informasi yang bermanfaat dan dapat dikirimkan secara oomatis  melalui email ataupun integrasi dengan sistem Crystal Report.
10. Memudahkan auditor dalam menguji integritas data serta menganalsis data yang terdapat dalam database atau menganalisis users yang telah masuk pada suatu jaringan/network.
Contoh pengalikasian ACL versi 9.0.Â
1. Pertama adalah buka aplikasi ACL maka akan keluar tampilan seperti gambar di bawah ini.
2. Selanjutnya untuk membuat table adalah klik File > New > Project kemudian kita akan membuat folder baru dan kita beri nama sesuai dengan project kita.
3. Kemudian kita buat file project baru dan sesuaikan dengan nama project kita dan kemudian klik save maka akan muncul tampilan berikut ini.
4. Selanjutnya kita mencari data sample yang akan kita input ke dalam ACL dengan memasukan data excel seperti gambar di bawah ini.
5. Kemudian beri nama file tersebut sesuai dengan project kita dan klik finish.
6. Maka data yang kita input akan masuk ke dalam ACL.
7. Kemudian untuk verifikasi data, pilih table yang akan dilakukan verifikasi.
8. Pilih menu Data > Verify, maka akan muncul dialog box dan kemudian pilih Verify Fields. Dalam box tersebut kita dapat memlih data apa saja yang akan dilakukan verifikasi.
9. Kemudian setelah memilih data, klik OK dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat error pada tabel yang telah kita input sebelumnya.
Referensi
https://accounting.binus.ac.id/2020/07/14/fitur-fitur-dalam-acl-untuk-membantu-proses-audit/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H