Metode SDLC, atau Software Development Life Cycle, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem, serta metodologi dan model yang digunakan dalam pengembangan sistem rekayasa perangkat lunak. Ia merupakan proses yang dapat dilakukan oleh para engineer dan developer dalam dunia rekayasa software untuk merancang dan mengelola software.
Manfaat Software Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah sistem pengelolaan software yang baik untuk pembuatan dan pengelolaan. Ia memiliki potensi untuk mengurangi durasi proses produksi, mengurangi biaya operasional, dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan tetap berkualitas tinggi dalam jangka pendek. Selain itu, software development life cycle memiliki beberapa keuntungan tambahan, seperti:
1. Kontrol proyek yang lebih baik untuk manajemen
2. Kejelasan dan keterbukaan proses pengelolaan dan pembuatan software
3. Kejelasan tentang persyaratan untuk desain software
4. satu visi produk yang dimaksudkan untuk setiap pihak yang terlibat
5. hasil yang dapat diprediksi dari segi waktu, biaya, dan keuntungan
Cara Kerja Software Development Life Cycle (SDLC)
SDLC dirancang untuk mempersingkat waktu produksi sekaligus menurunkan biaya pembangunan software. Rancangan panduan ini dimulai dengan evaluasi sistem yang sudah ada untuk efisiensi produk. Selanjutnya, tim pengembang akan menentukan persyaratan sistem software yang baru. Kemudian sistem software akan dibuat dalam beberapa tahap, mulai dari identifikasi, perencanaan, rancangan, membangun produk, pengujian, pemasaran, dan pemeliharaan. Engineer akan meminta pengguna tentang produknya untuk mengurangi biaya. Setelah perbaikan selesai, proses SDLC ini dapat menghilangkan pekerjaan berulang.
Berikut ini adalah langkah penerapan Software Development Life Cycle (SDLC):
1. Identifikasi Masalah
Analisis kebutuhan dan masalah adalah syarat paling dasar dan penting dalam SDLC. Dalam tahapan ini, pengembang atau insinyur menerima semua input, termasuk dari programmer, industri, konsumen, dan salesperson. Engineer akan meneliti kekurangan dan kelebihan sistem setelah input masuk. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan sistem yang sudah ada.
2. Perencanaan
Saat ini, tim engineer akan merencanakan semua persyaratan yang diperlukan untuk membuat software baru atau yang sudah ada. Ini juga mencakup aspek bahan-bahan yang dibutuhkan dan biaya. Selain itu, perencanaan ini mencakup detail tentang risiko dan situasi terburuk untuk software yang akan di-SDLC.
3. Rancangan
Fase rancangan sistem SDLC dimulai dengan mengubah spesifikasi program ke dalam rencana desain, yang dikenal sebagai Desain Dokumen Spesifikasi (DDS). Membantu menilai rancangan ini dan memberikan komentar akan dilakukan oleh setiap tim yang terlibat, termasuk tim klien. Sangat penting untuk mengumpulkan semua komentar yang tercantum dalam dokumen ini. Jika ada kesalahan pada tahap ini, biaya akan meningkat dan overhead. Bahkan, kemungkinan terburuk adalah proyek akan gagal dan bangkrut.
4. Membangun atau mengembangkan produk
Membangun sebuah produk dari barisan atau bahasa pemrograman adalah tanggung jawab engineer dan tim pada tahap SDLC ini. Sebenarnya, tahap ini dapat dianggap sebagai tahap yang paling sulit dan membingungkan jika tahap sebelumnya telah dilakukan dengan sangat cermat.
5. Pengujian
Selama pengujian, tim dan engineer harus memastikan bahwa produk yang dibuat sesuai dengan permintaan pelanggan dan tidak memiliki cacat.
6. Memasarkan Produk
Setelah pengujian selesai, proses kerja SDLC berikutnya adalah pemasaran produk, yang dapat dimulai segera. Ini menunjukkan bahwa setiap tahap SDLC telah diselesaikan. Selain itu, umpan balik pengguna harus didengarkan. Jika diperlukan, produk akan disesuaikan.
7. Maintenance
Maintenance adalah tugas terakhir yang harus dilakukan oleh semua perusahaan yang tergabung dalam sistem SDLC. Tahapan terakhir dari SDLC membutuhkan pemeliharaan produk yang sudah selesai karena kondisi dan keadaan teknologi yang terus berubah. Hal ini harus dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan produk berkualitas rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H