"Kita diberikan negeri yang sangat kaya. Dua pertiga kekayaan biota, flora, tanaman, di dunia itu ada di Indonesia. Salah satu pemanfaatannya melalui jamu. Jadi, ini merupakan tanggung jawab yang harus dilestarikan sebagai wujud kepercayaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dikarenakan ini merupakan bagaian dari menjaga harmonisasi hubungan kita dengan alam. Bagaimana kita sebagai manusia mencitai alam yang harus kita rawat dan manfaatkan dengan secara bijak." Ujar Erwin setelah Jamu berhasil mendapat pengakuan dunia.
Pada proses penetapan ini komunitas penjual di Desa Kiringan terlibat dalam menyumbang suara komunitas yang merupakan syarat wajib pengajuan ICH.
Penetapan ini akan menjadi pintu gerbang bagi komunitas penjual jamu di Desa Kiringan menjajakannya produk olahan jamu di pasar internasional.Â
Menciptakan berbagai peluang untuk komoditas ekspor jamu ke penjuru dunia. Jamu adalah sabda alam, sebuah munajat untuk kita tetap sehat.
Penyerahan sertifikat ICH UNESCO direncanakan akan berlangsung di Yogyakarta pada April 2024 mendatang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H