Mohon tunggu...
Panji Nur Muhammad Sholih
Panji Nur Muhammad Sholih Mohon Tunggu... Ahli Gizi - pengangguran

pengangguran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dakwah kepada Ulama

6 Maret 2019   18:00 Diperbarui: 28 Januari 2020   12:50 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini dibikin oleh anggota umat, yang sungguh sungguh hanya mnemiliki kapasitas sebagai anggota. Dalam hal pengetahuan agama islam, kesalehan, kemusliman serta dalam segala hal menyangkut kelayakan mengucapkan islam, sunguh-penulis hanya sebagai "orang yang ditengah arus". Sambil tak pernah melupakan bahwa bagi allah kemuliaan seseorang ditakar melalui Taqwanya.

Seluruh yang tertulis di bawah judul yang "sombong" ini hanyalah merupakan celetukan spontan dan belummatang dari tengah barisan; serta tidak tergolong dalam apa yang dimaksud "dakwah kepada ulama". tulisan inni hnaya mengundang pemikiran dan mengartikulasikanny secara lebihbisa dipertangung jawabkan untuk melihat perlu tidaknya ditanggapi. jikia tidak, ia akan sendirinya menguap bersama angin.

menurut bebrapa muslim piawai, makna lain dari syari'at ialah alam, termasuk manusia, ketika ia diandalkan diam. Hakikat ialah tatkala manusia mengadabbudayakan alam dan dirinya. jadi, gerak sejarah. Tarekat ialah usaha manusia merubah realitas, mengatasi kondisi batas diri dengan menggali kebebasan, mengatasi ke-fana-an dengan memburu keabadian. Jadi, perjalanan dari realitas sejarah menuju tuhan. Pencapaian - pencapaian selama perjalanan itu disebut Makrifat.

keempat dimensi itu bukan tahap atau kelas ketika lolos langsung ke tahap berikutnya. Manusia hiodup sekaligus di dalam kenyataan dan kemungkinan keempatnya, yakni dimensi yang saling berhubungan antara pengalaman hidup manusia.

Dalam kerangka acuan itu kita bisa mempertanyakan bersama, seberapa jauh ulama dan umat mendasariperan dan fungsinya masing masing dengan wawasan memadai tentang syri'at kehidupan ini, seberapa tekun meneliti hakekat hakekat kenyataan, seberapa kreatif mencari butirbutir tarekat, dan seberapa jernih mereka menangkap bulirbulir makrifat.

Dalam hal itu kita bisa sampai pada segi apapun saja dalam kehidupan umat dari segi umat,dari soal penetapan fikih, ada tidaknya konsep negara islam, kebudyaan video, tasawuf, sistem hukum, sistem bernegara, bank tanpa riba, isu SARA, partai polotik, atau apapun. di forum manapun kita alami bersama perbincangan tersebut. 

Malang, 06 Maret 2019

*hasil dari Ma'iyah padhang Mbulan Cak Nun di Menturo Sumombito Jombang  pada Purnama pertama tahun 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun