Dulu, di era 90an seluruh sekolah menerapkan adanya kebiasaan sebelum masuk kelas siswa diminta baris oleh Gurunya. Hal itu dianggap wajar dan hanyalah sebuah rutinitas biasa tanpa memperdalam makna dari baris.
Menurut saya hal itu masih sangat relevan apabila dunia pendidikan mewajibkan baris sebelum masuk kelas kepada anak didiknya. Tentunya, guru sekarang harus memberikan makna dari sebuah pembiasaan yang ada di sekolah. Generasi milenial tidak akan mau melakukan sesuatu tanpa makna, mereka butuh penjelasan.
Berikut ini beberapa makna yang dapat kita ambil dari pembiasaan baris sebelum masuk kelas:
1. Â Melatih tertib
Saat baris siswa disiapkan oleh ketua kelas mulai dari siap grak, lencang depan, dan luruskan. Sebelum siswa masuk mereka harus tertib terlebih dahulu. Tidak ada siswa yang menyerobot/ mendahului siswa lain. Mereka akan berjalan satu per satu menuju ruang kelas. Jika makna ini tersampaikan maka tidak ada lagi kejadian pertengkaran di Pom Bensin karena ada orang yang mendahului saat antri BBM.
2. Mengecek kerapian siswa
Saat baris, kerapian siswa akan dapat dipantau jelas oleh Guru. Siswa yang berpakaian rapi akan disilakan masuk kelas, sedangkan mereka yang tidak rapi akan distop oleh Guru dan diberikan pemahaman tentang pentingnya kerapian. Dengan pembiasaan ini tentunya siswa enggan untuk melanggar dan cenderung untuk memperhatikan kerapian sebelum masuk kelas, bahkan sebelum berangkat sekolah siswa sudah berfikir jauh tentang kerapianya.
3. Melatih kedisiplinan
Budaya memahami instruksi dilakukan dengan baik saat siswa baris. Komando dari ketua kelas harus didengarkan oleh anggotanya. Jika sampai ada siswa yang tidak mengindahkan instruksi maka baris akan diulang hingga semua tertib. Tentunya dengan pendampingan Guru. Sekarang ini kita sedang menghadapi banyak kasus tentang pelanggaran kedisiplinan, baik disiplin berlalu lintas, disiplin terhadap hukum, dan disiplin-disiplin lain di berbagai bilang.
Kira-kira apa lagi ya makna dari baris?
Yuk tulis di kolom komentar agar kita dapat berbagi ilmu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H