Indonesia merupakan negara terbesar dengan urutan ke lima sebagai penyumbang kaum LGBT yang mempunyai 3% populasi LGBT di dunia. Maka, dari 250 juta banyak nya penduduk Indonesia, sebanyak 7,5 juta adalah kaum LGBT. Dengan semakin maraknya kaum LGBT tentu saja membuat sebagian masyarakat menjadi resah akibat dari tindakan menyimpang yang mereka lakukan( Hasnah, Sattu Arang 2019) .
Ngomongin LGBT, apa sih LGBT itu?
LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual dan transgender dan bersama dengan heteroseksual, mereka adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orientasi seksual atau identitas gender seseorang.Â
 Gerakan kaum LGBT ini bermula di dalam kehidupan masyarakat barat. Dengan adanya kampanye LGBT di stonewall yang bertujuan untuk menyadarkan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender bahwa apa yang mereka lakukan adalah hak - hak seksual yang seharusnya mereka dapati (Ayub,2015). Kaum LGBT sangat identik dengan simbol pelangi yang dimana dalam simbol itu menggunakan beragam warna yang menyatu menjadi warna pelangi.
Sebagian komunitas yang mendunia, daerah-daerah pun menggunakan warna sebagai identitas yang sama dari komunitasnya. Komunitas yang memakai simbol pelangi sebagai identitas komunitasnya adalah kaum LGBT. Kaum LGBT memakai simbol pelangi sebagai identitasnya yang ada dalam bendera kesatuan mereka.
Teori kognitif adalah teori yang menunjukan pemikiran bahwa manusia belajar dari sebuah ruang lingkup sosialnya. Maka, dengan mengamati lingkungan nya manusia mendapatkan pengetahuan yang dapat mereka contoh dan menyebabkan mereka bertindak dan mengikuti sesuai dengan apa yang mereka amati. Dan yang sering trpengaruh adalah para remaja sekarang, banyaknya pengaruh dan sumber yang dari berbagai arah pun di manfaatkan remaja untuk mula-mula mencoba dan akhirnya terpengaruh sepenuhnya.
Cara-cara kontrol diri yang dilakukan seperti didikan dari orang tua, pendidikan, dan dari apa yang di tonton melalui media sosial, diharapkan bisa membantu untuk mengontrol perilaku remaja agar tidak terjerumus pada LGBT yang sekarang semakin meluas penyebarannya dan semakin banyak yang mengikutinya dan menjadikan sebagai trend bagi sejumlah kalangan apalagi pada kaum remaja atau anak jaman sekarang dan juga penyediaan layanan konseling di lingkungan sosial juga sangat dibutuhkan terutama untuk membentuk kognitif anak remaja jaman sekarang.
Maksud dari warna Pelangi adalah dengan warna pelangi, kaum LGBT dalam kehidupan sehari-hari disebut juga dengan kaum Pelangi atau kaum yang Bahagia.
Kontrol diri merupakan kemampuan tubuh dan pikiran untuk melakukan apa yang semestinya dilakukan. Kontrol diri dapat menjadi benteng pertahanan diri bagi setiap individu karena mampu mendorong individu untuk think before do atau berfikir sebelum bertindak. Sebagai contoh penelitian Handayani (2021) di dalamnya berisi tetang pengaruh kontrol diri terhadap perilaku agresif masyarakat kawasan padat penduduk Kota Surabaya menyebutkan jika kontrol diri baik maka perilaku agresif menurun dan sebaliknya, jika kontrol diri buruk maka kencenderungan perilaku agresif meningkat. Pentingnya kontrol diri dalam kehidupan seorang maka sangat berpengaruh terhadap tindak tanduknya. Sikap dan perilaku yang ditunjukkan dapat menggambarkan kontrol diri seseorang tersebut.
Rendahnya kemampuan kontrol diri remaja dalam berperilaku menyimpang merupakan masalah yang perlu penanganan segera dan intensif. Sebab berbagai perilaku menyimpang remaja akhir-akhir ini mengalami peningkatan jika kemampuan kontrol diri tidak ditingkatkan.