Mohon tunggu...
Ahmad Mustopa
Ahmad Mustopa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopi Pahit (Episode: Koi dan Mujaer)

16 April 2016   10:25 Diperbarui: 16 April 2016   10:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

*KOI DAN MUJAER*

Suatu hari Tono mengunjungi rumah Adul.
 dia melihat Kolam Ikan Mujaer di rumah Adul,
 Kolamnya sangat Kotor dan Jorok tak terawat.
 "Dul Kolam mu Jorok Amat, Kotor berantakan gitu...?"
 "iya, Aku mau Bersihin tapi Males,
 Biarin ajalah Ikannya juga Cuma Mujaer ini, Bukan Ikan Mahalan."
 Jawab Adul.
 "Bagai mana kalo Aku yang bersihin ni kolam Dul,
 Terus Ikannya Aku ganti sama Ikan Koi...?"
 Tono menawarkan jasanya.
 "Terus ikan Mujaernya di Kemanain..?"
 "Hmmmm, Taro di Aquarium rumah Aku aja,
 Kebetulan Aku punya Aquarium Besar dan Bagus Dul."
 Jawab Tono.
 "Oke kalo gitu Ton, Tapi Inget Mujaernya jangan sampe kenapa-napa yah,
 soalnya Aku sayang banget sama tuh Mujaer,
 Dia ada sebelum Aku lahir Ton...!"

Tonopun Merapikan Kolam Adul,
 Dia bersihkan Kolam Adul hingga tampak Indah dan Bersih.
 lalu Tono mengganti Ikan Mujaer di Kolam itu dengan Ikan Koi
 Ikan Mahal sesuai dengan Keindahan Kolam Adul.
 Tono Membawa Ikan Mujaer dan memindahkan Ke Aquarium di Rumahnya.

Beberapa Bulan Kemudian Tono berkunjung lagi Kerumah Adul.
 "Lihat Dul sekarang Kolam kamu bersih dan Indah,
 siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona."
 "Iya Ton, Ini Sangat Luar Biasa, tapi bagai mana keadaan Ikan Mujaerku..?"
 Tanya Adul.
 "Maaf Dul, Ikan Mujaermu mati, Aku tak Memberinya makan, karna aku tak tau mereka makan apa."
 Adul tercengang Mendengar jawaban Tono.
 "Mengapa Ton... Mengapa Kamu Sadis sekali...?
 Kau memindahkannya tapi tak memberinya makan...!"
 "Sudahlah Dul, Itu cuma Ikan Mujaer Tak Berarti,
 Lihatlah kini kau sudah Punya Ikan Koi."
 "Yah, Dia cuma Ikan Mujaer, tapi Koi atau Mujaer itu sama-sama IKan Ton,
 Sama-sama Mahluk Hidup, sama-sama ingin Hidup,
 akan lebih baik kau Mebunuhnya dari pada kau buat mereka mati secara berlahan."
 "Oke, maafkan Aku Dul, Aku salah."
 "Mintalah Maaf pada Tuhanmu, karna hanya dia yang mampu memaafkanmu,
 sebab aku Tidak...!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun