Mohon tunggu...
Mochammad Fuad Pandji Fikri
Mochammad Fuad Pandji Fikri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selamat Datang.. Selamat Membaca, Silahkan Beropini, Hargai Pendapat Orang Lain :) Terima Kasih Atas Kunjungannya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Surga Tersembunyi di Ujung Timur Surabaya

21 Juli 2021   13:00 Diperbarui: 21 Juli 2021   13:49 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN "V" JATIM, Kelompok 15, Divisi Pariwisata

Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN
Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN "V" JATIM, Kelompok 15, Divisi Pariwisata
Dokumentasi Mahasiswa KKN Kelompok 15, Divisi Pariwisata
Dokumentasi Mahasiswa KKN Kelompok 15, Divisi Pariwisata

Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN
Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN "V" JATIM, Kelompok 15, Divisi Pariwisata

Tujuan yang dibuatnya kawasan wisata mangrove ini adalah agar lokasi ini nantinya menjadi destinasi warga Surabaya untuk melepas kepenatan dalam beraktifitas, tanpa harus jauh ke luar kota. Maka dari itu untuk masuk ke kawasan wisata ini pengunjung tidak memerlukan mengeluarkan biaya masuk untuk tiket, dikarenakan kawasan dikelola langsung oleh DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) kota Surabaya untuk kawasan wisata dan sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Pengunjung hanya dikenakan biaya untuk penjagaan parkir saja.

Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN
Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN "V" JATIM, Kelompok 15, Divisi Pariwisata

Selain itu, ada wisata air di mangrove medokan sawah tersebut. Untuk menikmati wisata air tersebut, Anda juga membayar dengan bibit mangrove. Jadi pengunjung harus membeli dua bibit mangrove di petani mangrove untuk satu orang. Hal tersebut bertujuan agar memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk turut menjaga lingkungan dan membantu ekonomi petani mangrove.

Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN
Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN "V" JATIM, Kelompok 15, Divisi Pariwisata

Selain Taman Boezem, area wisata Mangrove Medokan Ayu juga terdapat persewaan perahu untuk berkeliling disekitaran mangrove, untuk melihat aneka flora dan fauna yang ada. Rutenya sendiri kita akan diajak menuju muara sungai yang mengarah ke laut, setelah itu kembali lagi menuju dermaga perahu.

Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN
Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN "V" JATIM, Kelompok 15, Divisi Pariwisata

Disediakan fasilitas perahu dengan perjalanan pergi dan pulang selama kurang lebih 30 menit. Hingga kini, wisata mangrove dibuka pada hari Sabtu dan Minggu juga hari libur dan buka mulai pukul 08.00 - 18.00 WIB. Sedangkan pada hari kerja, pengunjung harus menghubungi pihak pengelola wisata mangrove terlebih dahulu jika ingin melakukan kunjungan studi bagi pelajar. Untuk mengetahui kekayaan alam apa saja yang ada di Hutan Mangrove Medokan Ayu, pengunjung harus menyusuri muara sungai dengan perahu.

Di Hutan Mangrove ini, pengunjung akan melihat monyet jenis laut atau monyet berekor panjang yang berseliweran dengan bebasnya. Hal itu dilakukan untuk menjaga populasi monyet agar tidak punah. Jadi, pengunjung tidak hanya bisa menikmati keindahan alam mangrove, tapi bisa juga bercengkrama langsung dengan binatang yang dilepas di sana. Sampai saat ini ekowisata mangrove di Surabaya timur masih menjadi satu-satunya wisata hutan pantai di Surabaya.

Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN
Dokumentasi Mahasiswa KKN UPN "V" JATIM, Kelompok 15, Divisi Pariwisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun