Tujuan yang dibuatnya kawasan wisata mangrove ini adalah agar lokasi ini nantinya menjadi destinasi warga Surabaya untuk melepas kepenatan dalam beraktifitas, tanpa harus jauh ke luar kota. Maka dari itu untuk masuk ke kawasan wisata ini pengunjung tidak memerlukan mengeluarkan biaya masuk untuk tiket, dikarenakan kawasan dikelola langsung oleh DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) kota Surabaya untuk kawasan wisata dan sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Pengunjung hanya dikenakan biaya untuk penjagaan parkir saja.
Selain itu, ada wisata air di mangrove medokan sawah tersebut. Untuk menikmati wisata air tersebut, Anda juga membayar dengan bibit mangrove. Jadi pengunjung harus membeli dua bibit mangrove di petani mangrove untuk satu orang. Hal tersebut bertujuan agar memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk turut menjaga lingkungan dan membantu ekonomi petani mangrove.
Selain Taman Boezem, area wisata Mangrove Medokan Ayu juga terdapat persewaan perahu untuk berkeliling disekitaran mangrove, untuk melihat aneka flora dan fauna yang ada. Rutenya sendiri kita akan diajak menuju muara sungai yang mengarah ke laut, setelah itu kembali lagi menuju dermaga perahu.
Disediakan fasilitas perahu dengan perjalanan pergi dan pulang selama kurang lebih 30 menit. Hingga kini, wisata mangrove dibuka pada hari Sabtu dan Minggu juga hari libur dan buka mulai pukul 08.00 - 18.00 WIB. Sedangkan pada hari kerja, pengunjung harus menghubungi pihak pengelola wisata mangrove terlebih dahulu jika ingin melakukan kunjungan studi bagi pelajar. Untuk mengetahui kekayaan alam apa saja yang ada di Hutan Mangrove Medokan Ayu, pengunjung harus menyusuri muara sungai dengan perahu.
Di Hutan Mangrove ini, pengunjung akan melihat monyet jenis laut atau monyet berekor panjang yang berseliweran dengan bebasnya. Hal itu dilakukan untuk menjaga populasi monyet agar tidak punah. Jadi, pengunjung tidak hanya bisa menikmati keindahan alam mangrove, tapi bisa juga bercengkrama langsung dengan binatang yang dilepas di sana. Sampai saat ini ekowisata mangrove di Surabaya timur masih menjadi satu-satunya wisata hutan pantai di Surabaya.