Sebelumnya mohon maaf apabila ada pihak-pihak yang sepaham dengan pemikiran Din Syamsuddin dan Rizal Ramli dalam melihat permasalah bangsa, apabila Anda menemukan nada-nada tulisan saya yang menjurus provokasi dua pihak, maka dinginkanlah suasana tersebut (Maklumlah saya orang yang mudah terprovokasi dengan situasi politik nasional). Selanjutnya untuk tidak membazirkan waktu kita panggil saja dua orang yang mengaku sebagai Tokoh Nasional dengan panggilan Din dan Ramli, selain nama panggilan ini lebih merakyat juga mudah diingat.
Alkisah pada suatu malam Din dan Ramli beserta tokoh-tokoh nasional lainnya berembug sekaligus cipika-cipiki dengan tokoh-tokoh nasional lainnya, sebagai informasi tambahan diantara para tokoh yang berkumpul ada yang sudah dua kali narik arisan seperti Wiranto dan JK pada pemilu 2004 dan 2009.
Saat sedang asyiknya mengobrol Din dan Ramli mencetuskan (entah iya pun): "Saatnya eSBiwaY mundur dari Presiden Republik Indonesia" atas kehendak rakyat. Sontak Deklarasi ini mencegangkan semua pihak termasuk Arbi Sanit.
Arbi dengan lantangnya berkata: "Siapa yang bisa mundurin SBY? Memangnya dikira nggak ada pembela SBY di belakangnya? Ha.. ha.. ha.. ha.. Itu mimpi di siang bolong. Mimpi yang ketinggalan di Pemilu 1999. Cuma kalau dulu mungkin dia mimpinya malam-malam, sekarang dia mimpinya di siang bolong!” kata pengamat politik UI Arbi Sanit kepada matanews.com, Jakarta, Minggu 10 Oktober 2010.
Bagaikan banteng yang terluka (Bukan Banteng moncong putih) Arbi menambahkan komentarnya dengan nada pertanyaan yang meragukan leadership Din dan Ramli bagaikan "busur panah":
“Orang-orang yang Anda sebut itu, mereka pikir mereka siapa? Kalau mereka berpikir bisa merebut kekuasaan lantas mau apa? Kalau mereka bisa menggantikan SBY, mereka kira bisa lebih baik daripada Pemerintahan SBY?” tanya Arbi
Arbi bagaikan orang terprovokasi oleh tingkah polah Din dan Ramli terus menerus berkomentar menanggapi pernyataan Ramli yang menyalahkan eSBiwaY yang gagal menyejahterakan rakyatnya. Dengan satu-dua strike dari Arbi yang menceganggkan:
“Kalau diganggu terus mana bisa pemerintah kerja dan fokus menyejahterakan rakyat? Iya dong. Jadi mereka itu mabuk kekuasaan makanya ngomong begitu. Padahal siapa sih mereka?” cetus Arbi.
Jika mereka menjadi pemimpin, kata Arbi, adalah pemimpin yang gagal. Segagal-gagalnya SBY, menurut Arbi, tidak sebanding dengan Rizal Ramli, Wiranto, Din Syamsuddin, maupun JK.
“Mereka itu pecundang. Buktinya di pemilu 2009 kalah telak kan? Sekarang mau jadi penguasa? Apa yang mau diharapkan dari mereka? Nggak perlu dipercayalah mereka itu,” pungkasnya
Dari kacamata kuda awam saya yang sok tau banget menilai Bung Arbi mengingatkan kita Jangan mau diperintah dan dipengaruhi Pecundang!!
Berita lengkapnya disini: http://matanews.com/2010/10/10/mimpi-di-siang-bolong-sby-mundur/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H