Mohon tunggu...
Ibnu Abdullah
Ibnu Abdullah Mohon Tunggu... -

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah (sunnah)aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali 'Imran:31)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

SMS

12 Maret 2010   07:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:28 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sedang mengerjakan rutinitas kantor, HP butut yang saya miliki berdering dengan sangat keras, suara bayi tertawa kencang, ya kecolongan, lupa saya silent. Akibatnya saya jadi pusat perhatian. Ketika saya cek sebuah SMS masuk, segera saya baca kali ada penting “Maaf masa aktif hidup anda akan segera habis, saldo dosa yang anda miliki sudah tidak muat lagi dalam buku catatan akhirat, segera isi ulang iman anda sebelum iman anda diblokir. Caranya ketik REG spasi DOSA spasi NERAKA kirim ke Mungkar dan Nangkir. DEG, jantung saya berdetak dua kali lebih kencang. Ini adalah SMS yang dikirim adik saya yang masih duduk dibangku SMA, ketika sampai dirumah dan berjumpa dengannya, sambil senyam-senyum ia bilang ia salah kirim sms tadi.

Apa yang paling ditakuti manusia dimuka bumi? Jawabanya adalah mati!.kenapa karena banyak dosa kata Amirul mukminin Abubakar Siddiq RA. Ketika masih muda takut tua sehingga segala upaya dilakukan untuk mencegahnya, ketika sudah berumur dan bertemu teman lama, lalu sang teman berujar “wow.. masih cantik/ganteng” padahal kala itu umur sudah lima puluhan atau mungkin sudah pensiun dari pekerjaan, jika dilihat secara lahiriah yang tua sedikit lebih dekat dengan kubur dibanding dengan yang muda.

Mencegah penuaan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, tapi itu tak mencegah kita dari masuk keliang kubur. Kepergian kita mungkin akan menjadi kehilangan bagi keluarga, kaum kerabat, teman sejawat. Atau mungkin menjadi lega, sebab semasa hidup kita adalah ayah yang bengis, anak durhaka, koruptor, kiayi liberal , pezina, pemabuk, preman, garong, atau hal-hal sejenis yang membuat kesengsaraan dan ketidaknyamanan orang lain.kehadiran kita sangat-sangat tidak dibutuhkan ditengah-tengah komunitas yang ingin hidup damai dan tentram. Bahkan ada yang bersyukur atas kematian kita. Na’uzubillah.
Boleh jadi kita adalah seorang presiden dan pemimpin Negara yang curang selama puluhan tahun dalam mengurusi Negara dan rakyat. Akibatnya Negara bangkrut, sementara keluarga kita hidup dalam kemewahan dan harta melimpah ruah.

Kita mungkin adalah orang yang Allah diberi rezeki melimpah ruah, kaya raya, tetapi kita menelantarkan anak yatim dan fakir miskin. Kita juga tidak mengeluarkan zakat yang menjadi hak mereka. Mungkin juga kita adalah pejabat legislative yang dengan bangga pergi plesiran keluar negeri sambil membawa anak isteri, ditengah rakyat banyak yg tidak makan.
Kita mungkin pejabat atau pegawai pemerintah yang suka memeras masyarakat dalam mengurus KTP, PASPOR,KK, AKTE KELAHIRAN dan keperluan lainnya. Memeras rakyat adalah hal biasa yang kita lakukan padahal kita sudah digaji oleh Negara. Jika ada perjalanan dinas kita membawa SPPD kosong sampai lima padahal yang pergi Cuma dua, lalu uangnya masuk kantong kita,
Kita mungkin kontraktor yang membagi-bagikan fee proyek supaya kita menang dalam ikut tender, sehingga bangunan atau jalan cepat rusak akibat material yang dipakai tidak memenuhi syarat bin bestek.
Bisa jadi kita adalah orang yang memalsukan ijazah dalam meraih kedudukan baik sebagai bupati, walikota dan anggota dewan.
Mungkin juga kita tokoh pornografi dan pornoaksi, serta paling anti pada aturan ilahi, atau mungkin kita tokoh liberal yang ingin bebas-sebebasnya dengan alasan HAM.

Mungkin juga kita pejabat pajak yang menggelapkan tagihan pajak sesungguhnya dari masyarakat dan hanya menyetorkan sebagian kapada kas Negara, atau pengusaha yang sering merugikan Negara dan rakyat dengan memamfaatkan celah hukum. Kita juga dengan suka cita membagi-bagikan fee kepada penegak hukum seperti polisi, jaksa dan hakim. Jual beli kasus adalah pekerjaan kita.

Mungkin juga kita broker politik dan hukum yang masuk kesana kemari dalam instansi pemerintah, mahkamah agung, kejaksaan, gedung legislative. Atau kita seorang pengacara yang membela berbagai kasus hukum bukan atas nama idealisme dan kebenaran namun atas pembayaran para pelaku kejahatan.

Kita seorang jenderal TNI atau POLISI yang menjadi backing pengusaha hitam, sudah pensiun tapi masih tinggal dirumah dinas dan malah menyewakannya lagi untuk kepentingan pribadi. Kita mungkin pemilik media elektronik dan cetak yang suka menyebarkan fitnah, kemungkaran, kemusrikan, khurafat, pornografi, pornoaksi, ghibah dan budaya yang destructif lainnya.
Kita seorang menteri, wakil menteri, asissten atau orang yang mempunyai hubungan dengan lingkup kekuasaan dan kita menjadi broker penjualan asset-aset negara. Kita tidak peduli kerugian negara atas tindakan tersebut. Sehingga rakyat gagal dimakmurkan.

Bisa jadi kita adalah orang yang melegalkan hubungan berlainan jenis atas nama cinta( pacaran) bukan pernikahan, atau sesama jenis seperti kaum Nabi LUTH AS.
Mungkin juga kita seorang bintang film porno atau foto bugil. kita tak peduli akibat dari perbuatan kita akan merusak generasi muda negara ini, dengan berbagai dalih sesuai scenario dan profesionalitas. Atau penyanyi dangdut yang seronok dengan goyangnya, mengumbar aurat, untuk menarik peminat, membangkitkan nafsu para pemuda hingga kadang anak-anak dan nenek pun diperkosa. Kita terkadang termasuk orang yg membenarkan hal-hal yang dilarang agama, lalu menyalahkan yang dibolehkan agama dengan alasan tidak cocok dengan zaman bin kuno.

Bisa juga kita yang membuat, memproduksi narkoba atau tuak disebut dizaman dahulu kala, lalu mngedarkannya, sehingga dikonsumsi oleh generasi muda, ada yang jadi bartender dicampur dengan berbagai rasa lalu mabuk di pinggir kali mati dengan mulut berbusa.
Kita mungkin juga seorang penulis baik pemula maupun profesional seperti di KOMPASIANA yang suka menebar kebencian, fitnah dan ghibah.
Siapa pun kita, sehebat apa pun kedudukan dan kekuatan kita. Malakul maut tidak akan memperdulikan itu semua. Telah ada orang-orang yang merasa kuat terdahulu dari pada kita, bahkan ada yang mengaku TUHAN. Namun kemana mereka semua ? ada Fir’aun Namrud, Qarun, Hamman, yang namanya Allah abadikan dalam Alqur’an. Ketika jatah hidup kita habis kita harus meninggalkan dunia ini dengan segala kebenaran dan kesalahan kita.

Mungkin sejarah akan mencatat, kita adalah orang-orang yang pernah hidup, sebagai yg membawa keburukan atau kebaikan, petunjuk atau kesesatan. Nama kita mungkin akan diabadikan dimana-mana nama gedung, sekolah, bandara, jalan, jembatan. Nama kita mungkin akan disebut sebagai pahlawan KEBEBASAN, menghina Allah dan Rasulnya, yang mendobrak Akidah, tapi kita lupa Allah lah yang berhak atas diri dan tubuh kita, kita bukan siapa-siapa. Kita hanya hamba dan hanya seorang hamba.

http://polhukam.kompasiana.com/2010/02/18/non-muslim-dilarang-baca/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun