Mohon tunggu...
suharno arno
suharno arno Mohon Tunggu... profesional -

syair kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat untuk Tuhan tentang UN

23 April 2013   11:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1366692090539971695
1366692090539971695
Tuhan, Ampunkan Bangsa ini, dari lingkaran setan yang semakin menghimpit... kertas mungil ini didapati di tangan anak bangsa, tangan yang lembut, dan wajah manis yg polos telah berporos menjurus pada akal bulus untuk masa depan, kejujujuran terbungkus dan tergadai dalam secarik kopelan berbaris huruf cantik Tuhan, aku tak mampu melawan Tirani ini sendiri lewat sajak dalam diam kutulis surat untukmu ampuuuunkan dan luruskan hatinya fakta integritas yg tertulis hanya sekadar hitam di atas putih jalan ini pendek, lewat gerbang ini dia telah menghalalkan apa saja entah waktu kapan taubatan itu tertulis dalam ingtannya, ini menjadikan bangsa kami dr anak2 sampai tetua yang berkomplot melenggangkan jalan syetan Tuhan, kuperlihatkan kertas kecil ini hanya kepadaMu, dan yg ada disini tidak yang lain, agar kau memberi jalan yg lebih jernih mohonkan jadikan jalankan gerakkan kebenaran dalam mengeja abjad ini semua berkata "DEMI ANAK BANGSA" frasa yg berameliorasi menjual diri Anak bangsa yg mana?... Jangan Bangsa yg Kau murkai Tuhan, aku, mungkin juga yg lain yg terhimpit dan dimpit hanya bisa menghela, dan menahan nafas untuk tidak terhempas sekarang, kami seperti tombak dan busur pana yg hilang arah aku mungkin yg lain tak bisa melawan menerjang seperti masa lampau aku bukan binatang jalang seperti sajak Chairil yg mampu menghalau senjata dengan dada membusung Tuhan, ampunkan Bangsa kami... aku mengadu, hanya kepadaMu mengetuk pintumu sebelum tertutup dan Kau kutuk kami jadi Bangsa penutup Tuhan....demi Tuhan Engkau Tahu... dan tidak terbunuh oleh sekopel kertas cantik ini 18.03.2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun