Dalam '(Re)defining Multimedia Journalism' yang ditulis Mindy McAdams, ia menyebutkan bahwa sejatinya, jurnalisme multimedia tidak mengharuskan adanya ruang interaktif dalam produk jurnalistik.
Menurutnya, interaktif menjadi nilai tambah bagi suatu berita. Berita dalam jurnalisme multimedia mengajak pembacanya untuk aktif, namun banyak juga yang memberikan pengalaman pasif.
Masa Depan Jurnalisme Dimulai dari Sekarang
Kini, media menjadi sahabat baru jurnalisme. Adanya multimedia mampu melengkapi produk jurnalistik dan mampu menarik perhatian audiens.
Meski berpengaruh, hadirnya multimedia tidak menggantikan media lama. Teks berita dan media seperti video, audio, infografis, hingga foto mampu melengkapi dan berinovasi secara kreatif (Khaer, Khoir & Hidayati, 2021).
Dengan inovasi berita yang menarik, audiens mampu memahami berita lebih jelas dan menyaksikan 'pertunjukkan' visual yang menarik. Hal ini yang menggambarkan jurnalisme di masa depan.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat menimbulkan pertanyaan bagi jurnalis : bagaimana gambaran jurnalisme di masa yang akan datang?
Pada realitanya, masa depan jurnalisme sudah dimulai dari sekarang.
Dengan hadirnya teknologi yang mendukung penggunaan multimedia dalam jurnalisme, kini produk-produk jurnalistik memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan sebelumnya.
Bila dulu suatu berita hanya memuat tulisan saja, kini kita dapat melihat berbagai elemen media yang digunakan dalam berita, dari grafis hingga animasi.
Namun, tak hanya perkembangan, jurnalisme multimedia masa depan juga memiliki tantangan dan konsekuensi bagi jurnalis dalam menghasilkan berita yang berkualitas.