Jurnalistik multimedia harus melihat lebih dekat pada kompetensi budaya para pembaca. Peralihan media dari konvensional menuju online berdampak pada bagaimana media mampu memahami dan beradaptasi pada lingkungan.
Konsumen berita menjadi lebih multitasking, dimana saat menggunakan internet pengguna akan lebih aktif menjelajah, mencari informasi, serta berinteraksi dengan pengguna lain.
Jurnalisme Online : Masa Kini
Masa depan jurnalisme Indonesia terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Hingga artikel ini ditulis, jurnalistik online menjadi masa depan jurnalisme Indonesia di era digital ini.
Fakta tersebut didukung oleh tingginya angka pengguna internet di Indonesia. Hingga Juni 2022, lebih dari 77% persen penduduk Indonesia sudah menggunakan internet.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pada 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 210 juta.Â
Hal ini merupakan pertumbuhan yang fantastis, mengingat bahwa sebelum pandemi, angka pengguna internet berada pada 175. Hingga pertengahan 2022, pengguna internet mengalami penambahan sekitar 35 juta pengguna.
Data tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan internet di Indonesia juga menunjang masyarakat untuk mencari informasi terkini dengan mengonsumsi berita online yang diperoleh melalui sosial media.
Jurnalisme online menjadi cara yang efektif untuk mendistribusikan informasi pada khalayak, karena penyampaiannya yang interaktif dan mudah diakses.
Hadirnya jurnalisme online menyebabkan jurnalisme multimedia beradaptasi dengan meningkatkan aksesbilitasnya. Misalnya, dengan menghadirkan situs website online media massa mereka agar dapat diakses dengan mudah.
Konten yang diproduksi dalam jurnalisme online bersifat sederhana dan mudah dipahami dengan durasi yang terbatas, sehingga informasi faktual atau opini yang ditulis jurnalis dapat tersampaikan dengan mudah, diakses kapan dan dimana saja.