Minggu ini dosen saya meminta untuk semua mahasiswa menceritakan pengalaman saat kuliah selama pandemi ini, walaupun dalam beberapa hari terakhir banyak kabar baik yang membuat kita merasa sudah aman dari pandemi yang kita rasakan selama ini, saya sebagai penulis ingin membagikan cerita dalam hal solusi kuliah sambil kerja. Semoga pada cerita kali ini bisa menjadi pembahasan yang cukup menarik dan bermanfaat bagi calon mahasiswa.
Mungkin dipikiran kalian apakah bisa kuliah sambil kerja? Bagaimana cara kuliah sambil kerja? cerita dibawah ini mungkin bisa menjadi pilihan untuk kamu yang memilih membiayai kuliah secara mandiri. Beberapa orang yang sudah bekerja dan ingin melanjutkan jenjang pendidikan, kuliah sambil kerja juga menjadi solusi. Tentunya kuliah sambil kerja memiliki tantangan tersendiri jika dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya berfokus kuliah saja. Tentu saja tidak ada salahnya apabila mahasiswa mencoba kuliah sambil kerja.
Tantangan yang biasa dirasakan oleh seorang mahasiswa yang hanya kuliah saja, berupa kesibukan yang mungkin hanya berputar pada kegiatan kuliah dan menumpuknya tugas dari dosen maupun kegiatan berorganisasi. Namun, kesibukan akan menjadi berkali-kali lipat jika memilih untuk kuliah sambil kerja. Resiko saat kuliah sambil kerja sebenarnya cukup bisa diterima oleh mahasiswa. Karena mayoritas mahasiswa mengerti orang tuanya tidak cukup mampu membiayainya. Hal ini rela dilakukan demi mengurangi beban dalam membayar kuliah, menunjang biaya hidup, hingga menambah uang saku buat nongkrong atau kuliah.
Menjalani dua kegiatan dalam satu waktu tidaklah mudah bagi mahasiswa. Diperlukan tekad yang kuat untuk memulainya. Selain itu, kamu harus membuat target yang ingin dicapai saat menjalankan kedua aktivitas tersebut. Jika kamu tertarik untuk menjadi mahasiswa dan karyawan sekaligus? saya ingin memberikan langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum memulai, berikut ini;
1. Sadar diri untuk kuat
Sebelum menguatkan diri untuk memulai kuliah sambil kerja. Tanyakan pada diri sendiri apakah sanggup melakukan kedua aktivitas itu? kita sebagai mahasiswa harus sadar diri akan keadaan kenapa harus mengambil pilihan ini, bisa saja karena keluarga yang membuat kita harus menjalani kuliah sambil kerja, atau hal lain yang membuat kamu harus menerima akan banyaknya resiko sebelum memilih ini, diperlukan suatu penguatan pada niat dan tekad untuk mengerti keadaan.
2. Fokus mengatur waktu
Sebelum memulai kuliah sambil kerja, diperlukan pengorbanan untuk memaksimalkan manajemen waktu. Kamu harus punya cara untuk fokus mengatur waktu kuliah sambil kerja yang efisien dengan cara membuat jadwal harian terkait pembagian waktu setiap harinya, akan ada banyak kesulitan yang dihadapi. Namun, tidak perlu khawatir, saya biasanya mengorbankan jam tidur, jam istirahat kerja, waktu liburan, waktu nongkrong. Untuk fokus pada kepentingan dalam menjalani aktivitas kuliah dan pekerjaan.
3. Jangan hanya mengincar gelar
Mahasiswa dengan status bekerja tentu saja memiliki lebih banyak tanggung jawab, banyak yang menjalani ini hanya mengincar gelarnya saja, padahal banyak sekali manfaat dibalik resiko yang dihadapi dalam bekerja sambil kuliah, seperti memiliki menambah relasi yang memberi banyak manfaat kedepannya. Dengan bertambah relasi, bisa membantumu untuk mendapatkan ilmu serta pengembangan kemampuan sesuai dengan jurusan yang dipilih, dan membangun karier dalam bekerja.
4. Pilihlah pekerjaan yang tepat
Perhatikan jenis pekerjaan apa yang bisa kamu kerjakan sambil kuliah dan terbukalah dengan tempat kerja kamu sebelum menjalaninya pastikan jam pekerjaan yang kamu ambil tidak berbarengan dengan jam kuliah. Jika hal ini terjadi keduanya tidak bisa dijalankan. Setelah memahami kondisi perkuliahan dan dunia pekerjaan, kamu bisa memulai untuk kuliah sambil kerja
Setelah memikirkan segala resiko yang akan dihadapi dan sudah menyiapkan diri. Sebelum menentukan pilihan tempat untuk berkuliah, pastikan tempat yang kamu pilih memiliki beberapa pilihan jam kuliah untuk kelas regular maupun kelas karyawan. Kamu dapat memilih berkuliah setelah jam kantor selesai, atau dapat juga memilih kuliah saat hari libur dengan jadwal sehari penuh. Selain itu, kamu juga dapat mengambil jadwal kuliah yang sebagian besar kuliahnya dilaksanakan secara daring. Hal itu akan mempermudah kamu untuk membagi waktu antara kerja dan kuliah.
Saran saya untuk kamu, kalian bisa mendaftarkan diri ke Universitas Muhammadiyah Tangerang, yang merupakan salah satu PTM terbesar dengan jumlah mahasiswa terbanyak dengan biaya terjangkau di Provinsi Banten, selain itu UMT terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan layanan pengajar pada Universitas Muhammadiyah Tangerang sejak Tahun 2015 sudah menyandang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) "B" Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) hingga saat ini. Serta UMT mengelola 8 Fakultas dan 1 Program Pascasarjana, yang terdiri dari 26 Program Studi meliputi 3 Program Diploma, 19 Program Sarjana, 2 program profesi dan 2 Program Pascasarjana.
Terakhir dari saya jika sudah menjalani kuliah sambil kerja, diperlukan komitmen untuk mengantarkan kamu untuk dapat menyelesaikan tujuan dalam kuliah sambil kerja. Semoga setelah selesai membaca tulisan saya, bisa membuat kamu yang ingin kuliah menjadikan UMT sebagai pertimbangan untuk memilih perguruan tinggi yang akan dimasuki. Semoga informasi ini bisa membantu calon mahasiswa menemukan salah satu universitas swasta terbaik di Provinsi Banten dan Indonesia yang mampu menghasilkan sarjana yang beradaptasi dengan kebutuhan pasar dalam menciptakan lulusan dengan berinovasi di zaman yang tidak menentu seperti saat ini.
