Mohon tunggu...
lintang gunung
lintang gunung Mohon Tunggu... wiraswasta -

setitik cahaya bintang diantara sekumpulan galaksi; semoga bisa menjadi terang bagi malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencari

5 November 2013   08:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan ini. tersenyum saat langit berkabung

netra langit mengguyur tubuh ringkihnya, tertatih

ia terus berjalan menyusuri jalanjalan kenangan

yang sebenarnya ia lalui sendiri

Perempuan ini, pernah meminta kepada Tuhan

melalui doadoa lirih dalam bathin

ia meminta kasih sayang dari seorang ayah, kakak atau saudara lakilaki

ia ingin mendapati pada seorang saja

Perempuan ini mengembara

terluntalunta, membabat tatap dan caci mereka

mereka yang tak mengerti perih

hati yang di telikung prahara

Adakah naungan tangguh seorang adam

dengan tulus menyediakan bahunya

bukan untuk bersandar

hanya menguatkan di saat tongkatnya patah

:itu saja

tp051113

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun