Mohon tunggu...
Pangestu Adika Putra
Pangestu Adika Putra Mohon Tunggu... Desainer - Pekerja Visual

Nobody

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Politik Akomodatif dan Optimisme Kembalinya Sang Nasionalis

19 Oktober 2024   14:49 Diperbarui: 19 Oktober 2024   14:49 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Kompas.com

Sebab, tidak sedikit masyarakat yang secara mandiri membuka lapangan pekerjaan, menggerakkan sektor ekonomi tanpa banyak meminta bantuan pemerintah. Kami hanya ingin diberi ruang untuk bergerak dan berkontribusi bagi negara dengan cara kami sendiri.

Saya paham, tugas seorang presiden itu tidak mudah. Mengurus negara dengan segala kompleksitasnya, tentu perlu perhitungan matang dan pengambilan keputusan yang cepat. Tapi, saya tetap berharap, jangan sampai pemerintah malah menghambat mereka yang ingin maju.

Dalam masa transisi ini, banyak pihak menantikan langkah-langkah Pak Prabowo-Gibran. Seberapa efektif mereka bisa menjaga stabilitas dan kelanjutan program-program dari era Jokowi-Ma'aruf. Ada harapan besar di pundak mereka, tapi juga tekanan yang tak kalah besar.

Di satu sisi, Pak Prabowo perlu mempertimbangkan kesinambungan program-program lama agar tidak ada yang terbengkalai. Tapi di sisi lain, ada kebutuhan untuk memberikan sentuhan baru yang lebih segar dan inovatif agar tidak terjebak dalam bayang-bayang pemerintahan sebelumnya.

Tentu saja, ini bukan perkara mudah. Apalagi ketika harus meramu program baru dengan sentimen publik yang sudah terbentuk. Menghadirkan wajah-wajah lama dalam kabinet bisa jadi solusi jangka pendek, tapi inovasi dan terobosan tetap diperlukan.

Saya juga merasa penting bahwa menteri yang dipilih bukan hanya memiliki track record baik, tapi juga mengerti betul kebutuhan masyarakat. Jangan sampai ada lagi menteri yang justru lebih sibuk dengan gimmick atau pencitraan daripada fokus pada kerja nyata.

Melihat dinamika politik yang berkembang, saya juga bisa memahami mengapa ada keinginan untuk mengakomodasi berbagai pihak. Ini seperti menyusun puzzle besar yang tidak bisa hanya satu warna. Ada banyak kepentingan yang perlu dijaga agar tidak pecah di tengah jalan.

Tapi tetap saja, saya berharap Pak Prabowo punya keberanian untuk menegur bahkan mengganti menteri-menteri yang tidak bekerja sesuai harapan. Jangan sampai jabatan menteri hanya jadi 'hadiah' bagi yang berjasa dalam Pilpres.

Sejauh ini, wacana-wacana yang diusung Pak Prabowo di berbagai kesempatan cukup mengindikasikan bahwa ia ingin berbuat yang terbaik bagi bangsa. Namun, kita semua tahu bahwa kata-kata seringkali berbeda dengan realita di lapangan.

Maka dari itu, harapan saya sebenarnya sederhana saja: biarkan masyarakat bergerak, berinovasi, dan berkembang tanpa banyak campur tangan yang berlebihan. Beri kami ruang untuk bekerja dan berkontribusi dengan cara yang kami bisa.

Pada akhirnya, kita hanya bisa berharap bahwa transisi pemerintahan ini akan berjalan lancar. Apapun yang terjadi, semoga Pak Prabowo dan Gibran bisa menjadi pemimpin yang membawa perubahan positif, bukan hanya di atas kertas, tapi juga dalam keseharian masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun