Mohon tunggu...
pangeran toba hasibuan
pangeran toba hasibuan Mohon Tunggu... Lainnya - jadilah seperti akar meski tidak terlihat, tetap tulus menguatkan batang dan menghidupi daun, bunga atau buah termasuk dirinya sendiri

Bukan apa yang kita dapatkan, tapi menjadi siapakah kita, apa yang kita kontribusikan, itulah yang memberi arti bagi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertolongan Tuhan Indah pada WaktuNya

18 Desember 2021   10:45 Diperbarui: 18 Desember 2021   11:01 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba waktu yang disepakati, Nare sudah hadir di kantornya lima belas menit sebelumnya. Setelah berbasa-basi sebentar, pembicaraan dikendalikan pimpinan perusahaan dengan menanyakan latar belakang pendidikan Nare serta pengalaman kerja selama ini. Selanjutnya pimpinan perusahaan itu mengatakan bahwa dia sekarang sedang mencari pengganti pimpinan cabang perusahaannya yang baru saja meninggal dunia. Tanpa terasa tiga jam mereka lewati, singkat kata dia mengatakan dia merasa cocok dengan Nare, dan diminta untuk bertemu kembali minggu depan. Karena dia harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan direksi yang lain.

Pada hari yang disepakati, dia menanyakan tentang apa dan fasilitas apa saja yang Nare dapatkan dari perusahaan tempatku bekerja sebelumnya. Akhirnya mereka 'deal' dengan angka dan fasilitas yang diberikan kepada Nare, sebuah paket renumerasi yang di luar dugaan Nare dan dia minta tanggal 1 Juni 2021 sudah bisa masuk kerja.

Satu hal yang mungkin tidak pernah dialami orang lain adalah, Nare tidak ada membuat surat lamaran kerja dan tidak ada diminta Curriculum Vitae sebagaimana biasanya. Dia hanya mengatakan silakan bapak mengatur mana yang terbaik  untuk perusahaan.

Puji Tuhan, Engkau luar biasa! Demikan teriak Nare dalam hatinya. Dalam perjalanan pulang ke rumah, air mata Nare tak terbendung di kala berdoa mengucap syukur. Sampai sekarang Nare masih bekerja di perusahaan itu dan menjadi orang kepercayaan.

Disarikan dari cerita Nare yang sebenarnya. Pesan moralnya adalah, Tuhan tidak tidur dan senantiasa mendengarkan permohonan (melalui doa) umatNya. Tekunlah berdoa dan terus berusaha, pasti jalan akan dibukakan.

 

Tuhan tidak pernah menjanjikan jalan selalu rata dan mulus, tapi Tuhan menjanjikan memberi kekuatan untuk mampu melewati jalan yang tidak rata atau jalan yang terjal sekalipun, sepanjang kita tetap taat padaNya. Demikian keyakinan Nare.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun