Mohon tunggu...
Gusti Pangeran Aditya Pangeran Alam
Gusti Pangeran Aditya Pangeran Alam Mohon Tunggu... lainnya -

Admin Blog PangeranAditya.Com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pesan Khusus untuk Bapak Aburizal Bakrie Terkait Penonaktifan Uang di Indonesia

22 Desember 2012   17:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:11 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_74" align="aligncenter" width="463" caption="Sumber Gambar: http://www.pangeranaditya.com/pesan-khusus/pesan-khusus-untuk-bapak-aburizal-bakrie-terkait-penonaktifan-uang-di-indonesia"][/caption]

PESAN KHUSUS INI SAYA SAMPAIKAN KEPADA BAPAK ABURIZAL BAKRIE MELALUI FASILITAS COMMENT YANG ADA DI BLOG BANG ICAL BAKRIE YAKNI HTTP://WWW.ICALBAKRIE.COM

Salam Segala Salam untuk Bapak Aburizal Bakrie dan seluruh pengunjung Blog Bang Ical Bakrie ini.

Pagi dinihari ini, saya ingin mencurahkan isi hati dan pikiran saya kepada Bang Ical Bakrie juga seluruhnya. Apa yang akan saya sampaikan ini mungkin tak terpikir oleh banyak orang atau mungkin ada beberapa orang yang memikirkannya namun tak berani menyampaikannya kepada khalayak karena khawatir dikatakan gila.

Mungkin hidup saya tidak lama lagi. Mungkin. Karena itulah, saya merasa perlu menyampaikan kebenaran ini kepada Bapak Aburizal Bakrie dan seluruhnya. Semoga Bang Ical Bakrie juga seluruhnya yang nanti menyadari hal ini bisa memperjuangkan kebenaran ini untuk seluruh rakyat Indonesia bahkan untuk umat manusia di dunia.

Saudara-Saudaraku, coba kita renungkan, kenapa dari awal kemerdekaan Indonesia dari kepemimpinan presiden yang pertama hingga yang saat ini masih memimpin, Indonesia lamban maju dan masih teramat sangat banyak rakyat Indonesia yang masih sengsara padahal wilayah Indonesia ini dianugerahi SDA(Sumber Daya Alam) yang kelimpahannya di atas negara lain yang ada di dunia ini bahkan SDM(Sumber Daya Manusia) kita pun sangat banyak jumlahnya?

Bukan hanya itu yang perlu kita renungkan. Sadarkah kita Saudara-Saudara bahwa sesungguhnya dari masa awal adanya manusia pertama kali hingga saat ini manusia jumlahnya miliaran di permukaan bumi di era globalisasi ini, belum pernah terwujud secara global di dunia yang namanya peradaban umat manusia yang benar-benar nyata surgawi? Coba kita renungkan pula, apa penyebabnya?

Lalu coba kita tambahkan perenungan kita dengan pertanyaan untuk apa kita hidup di dunia ini kalau kita tidak memikirkan umat manusia juga tidak melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk berani memperbaiki juga meluruskan semuanya dengan kebenaran? Bukankah Tuhan Yang Maha Esa Nan Kuasa telah menjadikan kita sebagai khalifah(penguasa, pengatur, pengendali, pengurus sekaligus pengelola) bumi ini yang kelak kita secara pribadi maupun bersama pasti akan mempertanggungjawabkannya kelak di hadapan Tuhan?

Kenapa saya sampaikan hal ini kepada Bapak Aburizal Bakrie? Bang Ical Bakrie dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Tunggal yaitu Sang Sumber Sang Inti Sang Pemilik Seluruh Kehidupan Bumi Alam Semesta Raya dengan anugerah-anugerah berikut: 1. Kekayaan harta hasil perjuangan bisnis bertahun-tahun. 2. Popularitas di dunia politik Nusantara. 3. Mempunyai beberapa media yang eksis di Nusantara. 4. Memimpin salah satu partai politik terbesar di Nusantara.

Bapak Aburizal Bakrie tentu wajib mensyukuri anugerah-anugerah tersebut dengan sikap-sikap yang nyata bukan sekedar dengan kata-kata ataupun kalimat. Satu-satunya cara untuk melaksanakannya adalah dengan mendayagunakan seluruh anugerah tersebut untuk sepenuhnya menegakkan kebenaran di Bumi Pertiwi dimana pemahaman mengenai kebenaran itu harus disempurnakan karena pemahaman akan menentukan sikap-sikap sebagai hasilnya. Kalau pemahaman masih keliru, maka pasti menghasilkan sikap-sikap yang keliru yang berujung kesia-siaan.

Sekarang saya akan membantu untuk merumuskan inti penyebab terjadinya krisis multidimensi di segala bidang di Indonesia maupun dunia. Inti penyebabnya Saudara-Saudaraku adalah umat manusia menerapkan sistem juga pola hidup yang keliru yang ternyata tak sejalan dengan kehendak, ketentuan, ketetapan, arahan serta perintah Tuhan Yang Maha Segalanya Yang Maha Di Atas Segala Kemahaan dimana ini adalah bagian dari hukum sebab akibat yang telah Tuhan tetapkan sebagai hukum alam. Sikap-sikap neraka berbuah neraka. Sikap-sikap surgawi berbuah surga.

Contoh yang fatal saat ini adalah pemberlakuan uang yang berlangsung di dunia. Coba renungkan mendalam hal ini. Umat manusia menggunakan uang sebagai sarana transaksi perdagangan. Uang diproduksi namun produksinya dibatasi dengan alasan mengantisipasi inflasi. Namun uang banyak ditabung oleh banyak pihak. Apalagi para koruptor dan mafia kalau menabung, pasti hingga miliaran bahkan mungkin ada yang triliunan. Jelas sekali hal ini menyebabkan terjadinya banyak uang yang mengendap sehingga tak mengalir juga berputar sebagaimana mestinya di masyarakat sehingga wajar banyak kemiskinan dimana-mana.

Bagaimanakah solusinya? Solusinya sebenarnya sangat simpel dan bisa kita mulai sejak saat ini dengan keberanian yang tinggi sebagai pejuang sejati. Bukan pejuang dan tak layak disebut pejuang bila tidak benar-benar nyata memperjuangkan kebenaran dengan keberanian yang sejati. Semoga Bang Ical Bakrie termasuk sosok pejuang pemberani yang sejati untuk kebenaran dimana saya meyakini sepenuhnya bila ini dilaksanakan, pasti hampir seluruh rakyat Indonesia langsung memberikan dukungan serentak kepada Bapak Aburizal Bakrie. Resiko berani berjuang dengan kebenaran pasti ada namun pasti banyak yang membentengi bila kebenaran yang diperjuangkan apalagi untuk nasib seluruhnya ke depan. Tuhan pun pasti melindungi. Faktanya, dari dulu, walaupun banyak kontra, namun tidak ada satupun Nabi dan Rasul Tuhan Yang Maha Mengatur Nan Maha Mengendalikan yang berhasil disakiti apalagi dibunuh oleh pihak-pihak yang menentangnya.

Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Kampanyekan mengenai kekeliruan penerapan pemberlakuan uang yang sedang berlangsung di dunia yang tadi telah saya sampaikan. Kampanyekan melalui media-media agar rakyat menerima pesan-pesan tersebut dan sadar. Kesadaran rakyat akan mendorong terjadinya perubahan besar positif dalam hal tersebut karena rakyat tentunya tidak mau terus-terusan menderita di bangsanya sendiri. 2. Setelah pengkampanyean hal tersebut dilaksanakan dengan optimal, mulailah kampanyekan juga solusi-solusinya yang akan saya sampaikan setelah poin nomor 2 ini. Dengan kampanye solusi-solusi ini, saya yakin rakyat akan sadar dan memberikan dukungan penuh sehingga peluang Bang Ical Bakrie untuk menjadi pemimpin Indonesia berikutnya menjadi teramat sangat jelas serta besar dimana setelah berhasil sukses menjadi presiden tinggal solusi-solusinya diterapkan bersama rakyat. 3. Setelah menjadi presiden, dengan tegas terapkanlah: A. Penonaktifan uang di Indonesia dan Indonesia tak bergantung lagi kepada Dollar. Ketergantungan kepada Dollar adalah bukti bahwa bangsa manapun yang ada di dunia ini termasuk Indonesia masih dijajah secara tidak langsung. Gratiskan seluruh fasilitas kehidupan berbentuk apapun untuk seluruh rakyat. Seluruh pemuda-pemudi Indonesia menjalankan wajib belajar hingga universitas. Para pekerja bekerja sesuai bidangnya masing-masing. Para pengusaha/pebisnis arahkan untuk memproduksi segala sesuatu yang diproduksinya seoptimalnya tanpa batas mendayagunakan SDA(Sumber Daya Alam) Indonesia yang sesungguhnya kaya raya tak terbatas ini karena bumi selalu menyediakannya. Pernyataan bahwa SDA(Sumber Daya Alam) itu terbatas dan akan habis adalah kebohongan publik besar yang bertujuan menguntungkan program penjajahan. Hasil produksi dibagikan seoptimalnya untuk rakyat. Dengan begini, seluruh strata masyarakat mampu menikmati tempat tinggal serta kendaraan yang mewah juga makanan-makanan yang lezat nan bergizi. Dengan begini, seluruh rakyat akan terdorong untuk berkarya secara optimal sehingga menghasilkan karya-karya yang gemilang karena rakyat tak pusing lagi pikirannya dan bisa konsentrasi optimal. Strata pasti tetap ada, istilahnya pengusaha besar ya berbeda dengan seorang petani misalnya tapi strata terendah pun menikmati hidup yang bukan sekedar berkecukupan tapi berkelimpahan. Saya tegaskan untuk hal ini, alam Indonesia telah Tuhan siapkan siap 100% untuk hal ini dan tinggal diterapkan bersama. Kita benar-benar bisa dengan cepat dan tepat menjadi negara nomor 1 dunia bahkan menjadi pelopor hal ini karena ketika kita berani menerapkannya, banyak negara lain yang akan turut menerapkannya meneladani penerapan Indonesia tersebut mengakhiri penjajahan uang di dunia. B. Bila itu mulai diterapkan lantas kemudian negara-negara di luar negeri protes bahkan mengancam perang, jangan takut. Saya tegaskan bahwa kita sangat siap menghadapi dan memenangkan perang bukan karena teknologi persenjataan perang tapi karena kekuatan Tuhan serta perlindungan-Nya yang nyata kepada kita bila menerapkan kebenaran-Nya. Saya sendiri siap menjadi yang terdepan untuk menerima serangan rudal musuh kalau memang ada yang mau menyerang Indonesia dan saya yakin sepenuhnya siapapun yang menyerang kita maka Tuhan akan membalikkan serangan tersebut kepada musuh kita lalu bencana malapetaka alam dahsyat akan melanda mereka sebagai sambutan serta pengiringan Tuhan atas langkah keberanian kita membela kebenaran. Ingat, seorang Kaisar Firaun saja tak sanggup mengalahkan Nabi Musa dan Nabi Harun. Kita beriman kan kepada kekuasaan serta kepemilikan Tuhan? Bila ada yang menantang kita karena kita menerapkan kebenaran, kita jawab,"Silakan!" dan kita konsentrasi saja dengan pembangunan yang kita lakukan. Kalau perlu persenjataan perang di negara kita dimusnahkan saja karena kita tak membutuhkannya untuk berperang karena yang kita butuhkan adalah izin, restu serta dukungan Tuhan. Saya berani menjamin, siapapun yang memusuhi kebenaran, pasti musnah dan tak sanggup mengalahkan kebenaran hakiki ini.

Dengan anugerah-anugerah Tuhan atas Bapak Aburizal Bakrie, Yang Mulia sanggup untuk melaksanakan poin 1 dan 2. Poin 3A dan 3B itu nantinya sudah menjadi langkah bersama rakyat dan rakyat pasti menyertai. Mari Bang Ical Bakrie dan seluruhnya, mari kita wujudkan kemerdekaan Indonesia juga dunia yang sesungguhnya. Mari kita menjadi pejuang-pejuang sejati yang dibanggakan umat manusia dan Tuhan tentunya. Mari kita wujudkan semua ini bukan sekedar wacana atau mimpi saja. Percayalah, kepuasan hidup akan kita dapatkan ketika kita memperjuangkan ini semua karena letak kepuasan yang hakiki adalah ketika kita berada di jalan Tuhan yang benar.

Sebenarnya, masih banyak lagi hal lain di luar masalah uang ini. Namun sementara cukup sekian dulu dan nanti akan saya berikan lagi yang lainnya di kesempatan berikutnya karena yang ini saja sudah cukup panjang. Hehe. Btw Bang Ical Bakrie, saya hampir satu tahun ini sering buat blog/website kemudian saya terminate lagi, itu karena saya tidak ingin apa yang saya sampaikan keliru dan menyesatkan dimana di konten-konten blog saya yang pernah ada dulu saya perhatikan masih banyak yang keliru dan menyesatkan sehingga saya perlu melakukan terminate untuk pembaharuan. Namun saat ini, blog saya sudah memasuki fase stabil dan ketetapan untuk konten-kontennya yang bisa dikunjungi di http://www.pangeranaditya.com. Silakan kalau Bapak Aburizal Bakrie dan seluruhnya mau berkunjung juga banyak belajar dari dalamnya. Saya pun akan sering-sering berkunjung ke Blog Bang Ical Bakrie ini untuk banyak belajar.

Sebagai penutup pada pagi dinihari ini, saya persembahkan pidato khusus dari Bapak BJ Habibie yang sangat menggugah yakni http://www.youtube.com/watch?v=WTkg5AFdsFU. Lalu lagu ini juga bagus dan pasti menginspirasi kita http://www.youtube.com/watch?v=SqLUT0hVjvE, http://www.youtube.com/watch?v=1OjUdVkxtak, http://www.youtube.com/watch?v=rdAC4snsFoQ dan http://www.youtube.com/watch?v=LicTR3KunFY&feature=related.

Mohon maaf atas segala hal yang mungkin kurang atau tak berkenan dari saya. Terima kasih. Salam Segala Salam.

SUMBER ARTIKEL:

http://www.pangeranaditya.com/pesan-khusus/pesan-khusus-untuk-bapak-aburizal-bakrie-terkait-penonaktifan-uang-di-indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun