Wanita hidup di dalam semesta perasaannya...  Dunianya adalah emosi-emosinya... Ia seperti tak melihat ada yang lain ketika sedang mencinta...Â
Ketika itu terjadi, yang ia cintai menjadi rajanya,... Pusaran hidupnya, tempat ia bahkan bisa melupakan dirinya,...
Demi mereguk kenikmatan dengan cara yang tak terbayangkan oleh pikiran pria,...Melalui jalan pelayanan, penghambaan, bahkan segalanya...
Jika kita mampu memahami, dengan kelembutan dia bagaikan seekor kucing yg penurut, lembut, manis, manja dan mempesona...Tetapi ketika perasaannya terluka,...Dengan seketika ia bisa berubah menjadi seekor singa,....Â
Dia mampu  menyejukkan bagai birunya telaga,...Dia juga bisa marah bagai panasnya lahar gunung Merapi yg membara....Dia bagai hansaplast yang mampu menutup luka...Biarpun sebenarnya rasa sakit itu masih ada...
Dia tak ingin ditempatkan diatas untuk disembah,...Juga tak ingin ditempatkan dibawah lalu diinjak...Tetapi tempatkan disisinya, sayangi dan sebagai teman berbagi rasa....
Itulah kekuatan purbawi wanita,... Dia kuasa menyusui dunia,.. Sekaligus mampu meracuni dunia...Dia mampu menjadi surga...Tetapi dia mampu menjadi neraka....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H