Mohon tunggu...
Pangat Muji
Pangat Muji Mohon Tunggu... -

Mendidik generasi masa depan agar selalu ingat Moral, Tanggungjawab, Kontribusi kepada Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Susno yang Penuh Sinyal

20 Februari 2010   01:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adnan Buyung: "Susno harus bicara! Tanpa itu akan berlaku pepatah: Setengah kebenaran lebih jahat daripada kejahatan itu sendiri!" . Demikian bunyi iklan Gramedia di KOMPAS hari ini atas terbitnya buku "Bukan Testimoni Susno". Adnan mengaku menyesal atas kesan menghakimi Susno yang diikuti masyarakat luas sewaktu dia masih di Tim 8 kasus Bibit-Chandra.

Semalam dalam acara Kick Andy, Susno yang sempat ditawari sang host untuk bubar saja wawancara-nya jika tidak berani blak-blakan, malah bilang: "Malahan saya akan menangis kalau (wawancara)ini dibubarkan." Susno dan istrinya yang hadir di studio tidak menjawab secara jelas pertanyaan apakah memang pernah menerima fee 10 milyar dari pengusaha Budi Sampoerna terkait upayanya 'membantu' pencairan uang BS di Century.

Susno adalah orang ke sekian yang hebat di bidangnya. Bahasa tubuhnya mudah diartikan sebagai seseorang yang 'licin' karena tidak pernah dalam sedetik menatap lawan bicaranya, kerlingan dan kilatan matanya selalu bergerak ke sana ke mari. Yang menarik adalah artikulasi dan logika yang disampaikannya nyaris sempurna. Barulah kita ingat sampai di mana jabatan terakhirnya. Walaupun tangisan Susno dalam rapat DPR bisa diartikan pula sebagai sinyal terlukanya batin.

Apabila pada saat ini dia menjadi terkucil (dikucilkan) seorang diri sebagai Pati non job dengan gaji diturunkan 60 persen (semalam dia menyebut angka gajinya), bisa diduga dia tidaklah beramai-ramai sewaktu meniti karirnya di kepolisian. Dua kali dia berkata bahwa dia mencintai Kepolisian dan pimpinan Polri, tetapi geram dengan elit-elit Kepolisian yang lainnya. Inilah sinyal penting yang disampaikannya.

Demikian pula ketika dia menemui Adnan Buyung pasca dicopotnya jabatan Kabareskrim dari pundaknya dan pupusnya bintang sebagai jenderal bintang 3, dia mengatakan bahwa Adnan hebat tetapi sayangnya tidak menangkap 3 sinyal yang telah diberikannya, mulai dari kata-kata  hingga ketidakhadiran seorang Susno dalam beberapa pertemuan.

Sinyal yang kita terima adalah ketika dia mendadak hadir sebagai saksi pada persidangan Antasari dengan pakaian lengkap Polri, yang mengisyaratkan ucapan yang siap dipertanggungjawabkan bahkan oleh perwakilan institusi penegak hukum !

Sinyal terakhir adalah bahwa seolah ada kartu truf yang dipegangnya, dengan penampilannya di Kick Andy dan acara HUT TV One hari ini. Dua media TV saat ini yang kredibel dekat / pro rakyat menghargainya begitu tinggi, mungkin yang tertinggi untuk seorang aparat penegak hukum saat ini, tidak juga bagi Jaksa Agung, tidak bagi Kapolri, tidak bagi Ketua KPK.

Sinyal cicak-buaya telah dia jelaskan duduk perkara riwayat terlontarnya perbandingan (sebenarnya adalah perbandingan alat/teknologi yang dimiliki Polri dgn KPK) yang diterima salah dan menggarami luka masyarakat yang sebenarnya terluka karena ketidakadilan yang dipertontonkan Pemerintah dalam 100 hari pertamanya.

Susno memang penuh sinyal. Nasional Demokrat segera jemputlah Susno. Saat ini kita (para pro logika sehat rakyat) harus adu cepat persiapan menghadapi hasil keputusan Pansus Century, yang sangat,sangat dikhawatirkan gembos layu melempem seperti kerupuk kena air begitu tiba di tangan 3 institusi penegak hukum sekarang, yang dikepalai Jaksa Agung, Kapolri, dan Ketua KPK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun