Mohon tunggu...
Pangat Muji
Pangat Muji Mohon Tunggu... -

Mendidik generasi masa depan agar selalu ingat Moral, Tanggungjawab, Kontribusi kepada Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Budi Waseso Tanpa Tanding

18 Februari 2015   19:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:57 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat lakon dalam cerita persilatan, atau film-film laga, atau bahkan dalam pewayangan, Budi Waseso adalah tokoh sakti mandraguna. Karena memiliki segala jurus silat, taktik, strategi, tipu daya muslihat, bahkan anak buah loyal militan

Kinerja Budi Waseso sungguh menggiriskan lawan-lawannya, KPK telah dibuat tidak berkutik dan hampir mampus berkat sepak terjangnya. Musuh-musuh KPK saat ini pasti sedang bersuka cita tiada tara atas kemenangan telak Budi Waseso. Kekuasaan yang sangat besar yang dimilikinya, hanya di bawah Kapolri yang sedang lowong, apalagi Wakapolri lemah yang antara ada dan tiada, membuat Budi Waseso menjadi tanpa tanding. Apalagi di mata 400.000 personel Polri se Indonesia Raya.

Kinerja yang dipertunjukkan Budi Waseso layaknya senjata super yang memiliki daya tempur serba bisa. Investasi atas senjata seperti ini pasti sangat menggembirakan para investornya.

Sayangnya, tugas tunggal Budi Waseso adalah menghancurkan KPK, yang telah dengan sangat berhasil diselesaikannya. Seandainya tugas tunggal Budi Waseso adalah pemberantasan narkoba yang Indonesia sedang Darurat, maka keberhasilan Budi Waseso akan mampu dicapai dengan kehebatannya. Sungguh sayang bukan itu tugasnya.

Apapun fungsi manusia apalagi aparat penegak hukum demi kepentingan Rakyat, haruslah dilihat aspek Moral, Tanggung Jawab, dan Kontribusi nya. Saat ini kondisi Moral Polri telah merosot jauh dengan segala sepakterjang yang ditunjukkan para petinggi Polri dalam penghancuran KPK. Maka aspek Tanggung Jawab Polri menjadi gagal terutama menjaga ketentraman hati rakyat yang terusik karena pemberantasan korupsi terancam hancur di negeri ini. Aspek Kontribusi Polri menjadi tidak ada dalam hal pemberantasan korupsi, yang adalah kejahatan luar biasa yang mampu merusak sendi-sendi bangsa.

Kondisi penurunan mutu Polri sebenarnya bisa dicegah oleh Presiden (melalui Keppres Darurat Khusus) dengan cara mengadakan kembali Polisi Militer, atau menurunkan Kopassus untuk menindak para kepala busuk 'rambutan' dalam 'keranjang rambutan' agar tidak membuat 'rambutan sekeranjang menjadi busuk'.

Indonesia Darurat Polri saat ini.

Langkah-langkah untuk Presiden Jokowi saat ini:

1. Keluarkan Keppres agar tak ada yang "Tanpa Tanding" di NKRI

2. Keluar dari PDIP 'sontoloyo', KIH 'sontoloyo'

3. 'Anggurin' JK yang kontra produktif, licik, menjerumuskan. Ganti Wapres lain saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun