Mohon tunggu...
Pangan Publik
Pangan Publik Mohon Tunggu... Ilmuwan - Organisasi Komunitas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

[Bersama Kebangkitan Swasembada Pangan] "Lebih dari keluarga dan saudara sedarah, kami membuka sharing dan keluh kesah"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pangan Publik: "Mari Kawal Program Gerakan Beli Beras Petani Bogor"

26 Juni 2021   23:31 Diperbarui: 27 Juni 2021   00:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jakarta, 25 Juni 2021. Kabupaten Bogor sebagai daerah seluas 2.986 km2 dan Kepala Daerahnya yang dinobatkan sebagai Wakil Ketua Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tetap perlu berkomitmen untuk menjalankan program kedaerahannya, khususnya Program Gerakan Beli Beras Petani Bogor.
Organisasi Komunitas Pangan Publik Indonesia mengamati akan daerah Kabupaten Bogor memiliki potensi besar dalam produksi gabah atau beras dengan jumlah yang banyak, bahkan bisa jadi bagian kontributor daerah dalam Mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045. 

Apalagi sebelumnya sempat disampaikan Bupati Bogor pada waktu sebelumnya ada 3 daerah di kabupatennya sebagai penyedia beras hingga dapat dikategorikan sebagai pendukung Swasembada Beras.

Adanya program Gerakan Beli Beras Petani Bogor diharapkan dapat benar-benar memberdayakan petani, karena pada pemikiran awalnya menurut Pangan Publik dalam target membeli 850 Ton beras lokal oleh ASN Bogor dapat menjadikan solusi setelah produksi beras yang mencukupi, lalu dapat diserap / termanfaatkan dengan tepat, apalagi berhubung masuk dalam Peraturan Bupati (Perbup) tentang pembelian beras oleh aparatur sipil negara pada Pemkab Bogor pada tahun 2019.
Carita Makmur sebagai beras lokal yang ditargetkan harus dibeli Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bogor dengan jumlah 850 Ton itu, menurut Dinas Tanaman Pangan-Holtikultura-Perkebunan diproduksi oleh 18 GAPOKTAN dengan memiliki target 85 Ton perbulan.

Serta pemberdayaan petani lainnya oleh PEMKAB Bogor dengan adanya program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), yang dapat sangat membantu petani dalam produksi hasil taninya, pun termasuk petani padi.

Presiden Pangan Publik Indonesia pun menyampaikan bahwa, "Program Gerakan Beli Beras Petani Bogor harus didukung dengan optimalisasinya oleh PEMKAB Bogor. Daerah Kabupaten atau Kota  lainnya pun demikian, harus mendukung ataupun disesuaikan dengan produksi tani daerahnya tapi tetap memberdayakan petaninya".

Adanya Swasembada Pangan bukan hanya dari produksi pertanian pangan yang melimpah, tapi juga dengan adanya olahan tani atau pangan yang dioptimalkan dan pemberdayaan petaninya dengan kesejahteraan yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun