Mohon tunggu...
Pangan Publik
Pangan Publik Mohon Tunggu... Ilmuwan - Organisasi Komunitas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

[Bersama Kebangkitan Swasembada Pangan] "Lebih dari keluarga dan saudara sedarah, kami membuka sharing dan keluh kesah"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Komisi IV DPR RI Sukseskan Kuliah Sosial Pangan Publik 17 Agustus

18 Agustus 2020   12:19 Diperbarui: 18 Agustus 2020   12:51 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Endang Setyawati (Komisi IV DPR RI) bersama Budimansyah Nasution (Koorpus. Pangan Publik)

Hampir satu tahun lamanya Komunitas Pangan Publik Indonesia hadir untuk negeri, khususnya bercita cita bersama berkontribusi mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045 sebagaimana Bapak Presiden Jokowi pernah sampaikan dalam pidatonya pada tahun sebelumnya. 

Komunitas Pangan Publik Indonesia berjabat erat dengan Organisasi Keilmuan Mahasiswa lainnya seperti HMPPI (Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia), IMTPI (Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia), IBEMPI (Ikatan BEM Pertanian Indonesia). Namun komunitas ini pun tidak menutup kemungkinan beranggotakan dari pemuda lainnya dan masyarakat. 

Mengingat meraih cita cita kedaulatan pangan bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan, apabila kita keseluruhan belum mampu bekerjasama bersinergi untuk mempersiapkannya dan mengeksekusinya.

Senin, 17 Agustus 2020 merupakan waktu yang istimewa, karena bertepatatan pada HUT 75 RI (Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia) dalam kemerdekaan, serta pelaksanaan Kuliah Sosial Online dari Komisi IV DPR RI yang mengangkat Tema "Memaknai 75 Tahun Kemerdekaan Indonesia Dalam Meningkatkan Kedaulatan Pangan".

Alasan umum komunitas Pangan Publik Indonesia mengangkat Tema demikian dan mengundang Tokoh Republik dari Awal Bulan Agustus 2020, yang kemudian pelaksanaannya pada 17 Agustus 2020 ialah sebagai mementum bersama baik itu Pemuda - Mahasiswa, Kelompok tani hingga Masyarakat umum dapat menyaksikan penyampaian poin poin penting bahwasannya Tokoh Republik pun merasakan perbedaan yang terjadi disetiap tahunnya akan perubahan perubahan kebijakan, aturan yang dilaksanakan agar dapat mampu menunjang pertanian hingga batas konsumsi masyarakat.

Harapan harapan, konsep hingga perencanaan untuk mewujudkan kedaulatan pangan harus selalu dilakukan, begitupun semangat juang masyarakat Indonesia yang berfrofesi bertani, maupun yang mengolah hasil pertanian sedemikian rupa agar dilakukan dengan sebaik baiknya. Supaya apa yang menjadi cita cita kedaulatan pangan negeri tercapai dengan semangat yang selalu ada (membara) di setiap waktu hingga tahun tahun kedepannya.

[Pangan Publik Simple Conclusion]

Sub. Faktor Menghambat Kedaulatan Pangan saat ini ; Komitmen dan Disiplin, Anggaran Pertanian kurang mencukupi (Khususnya Badan Litbang dan SDM), hingga Dibutuhkan Penguatan Regulasi yang mendukung pertanian,  baik itu produksi, Promosi, Pembatasan Impor dan pasar, juga dengan Pemanfaatan fasilitas pertanian yang minim dan pengaplikasian penelitian hasil uji dari Doktor.

Sub. Penganekaragaman Pangan

GEMARI (Gerakan Masyarakat Gemar Makan Ikan), bermaksud alternatif sederhana untuk menambah gizi bagi tubuh, namun tetap dengan harga terjangkau. Pengolahan bahan tani dari sisa penggilingan beras dengan ditambahkan ekstrasi daun kelor, untuk pencegahan maupun perbaikan nutrisi agar yerhindar stanting. Modifikasi Mocaf / Singkong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun