Mohon tunggu...
Pandu Widarwoko
Pandu Widarwoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis lepas

Dikit-dikit lama kelamaan menjadi bukit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harimau Jawa dalam Lindungan Spiritual

29 September 2024   22:40 Diperbarui: 29 September 2024   23:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah benar atau tidak, dengan kepercayaan spiritual yang kental akan melindungi keberadaan Harimau Jawa. Mungkin benar Harimau Jawa sebenarnya masih ada hanya saja jumlahnya sangat terbatas. Merujuk Harimau pencuri mayat yang terjadi pada beberapa waktu silam di sekitaran Gunungkidul mungkin saja peristiwa tersebut benar terjadi. Biangnya adalah benar Harimau sebab terbatasnya mangsa. Terlebih pemberitaan Harimau pemakan mayat itu terjadi di Pacitan, Wonogiri dan Gunungkidul. 3 Kabupaten ini saling terhubung dari Gunungkidul ke arah timur. 

Perlu diketahui Harimau adalah karnivora yang memiliki jangkauan yang sangat luas. Kenapa dicari tidak ketemu? jawabannya simpel mereka berpindah-pindah dan pandai bersembunyi dengan hobi berjalan-jalan jauhnya. 3 kabupaten itu memiliki banyak goa dan ratusan hutan bukit. Keberadaan ekosistem tertinggi yaitu Harimau akan memberikan keseimbangan populasi hutan. Jika ekosistem hutan terjaga hama tanaman seperti Babi Hutan akan terkontol. 

Seperti di India contohnya, beberapa tahun lalu Harimau Bengala India mengalami penurunan yg signifikan. Lalu pemerintah setempat segera melakukan pembukaan penangkaran dan taman nasional baru. Hasilnya positif Harimau di India kini telah lepas dari pencatutan label punah. 

Diharapkan kehadiran sosok berpengalaman pada bidang konservasionis yang saat ini kerap muncul di Youtube dapat memberikan pengetahuan terkait pentingnya ekosistem lingkungan hutan yang terjaga. 

Salam lestari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun