Seperti yang pernah saya sampaikan pada artikel Ramadan adalah Waktu Tepat untuk Kembali Menulis saya kembali belajar menulis setelah lama tidak melakukannya. Kebiasaan saya menulis kebetulan datang beberapa minggu sebelum Ramadan tiba. Ketika Ramadan, hobi ini kemudian semakin terasah. Saya semakin rutin menulis fiksi dan nonfiksi. Kegiatan menulis juga dibantu oleh hadirnya kegiatan Samber dari Kompasiana yang mengharuskan saya untuk tetap menulis setiap harinya entah ada atau tidak ada mood.
Hobi sebenarnya adalah sesuatu yang menyenangkan untuk kita lakukan. Walaupun saya yakin, hobi apapun itu pasti akan berada pada titik menjenuhkan si penghobi pada akhirnya. Saya juga pernah berada pada titik serupa untuk hobi saya menulis. Kegiatan yang saya lakukan belakangan ini untuk kembali mengasah hobi menulis lebih kepada upaya saya untuk menjadikan hobi sebagai kebiasaan. Saya berharap hobi ini bisa menjadi kemahiran untuk diri saya.
Setiap orang tentu punya alasan untuk memilih hobinya. Semua alasan itu muaranya pastilah kebermanfaatan terhadap hidupnya. Cenderung ke arah material sebenarnya. Seperti uang, pengakuan, atau pandangan. Hobi dilakukan oleh setiap orang dengan alasan-alasan tersebut. Jujur saja, sejauh ini kenapa saya ingin kembali menggeluti hobi menulis adalah semata-mata karena ingi diakui sebagai penulis yang mahir di masa yang akan datang. Saya tahu awal pastilah tidak akan langsung mahir sehingga saya menyicilnya dari sekarang.
Hobi saya menulis terutama di bulan Ramadan ini bisa Anda baca. Dari hari pertama hingga sekarang Anda bisa meiaht bahwa banyak tulisan-tulisan jelek yang saya hasilkan. Tapi biarlah itu terjadi. Hobi tetap harus dilakukan dengan menyenangkan.
Semoga hobi ini tetap bisa saya lakukan hingga tujuannya tercapai. Ramadan atau seteah Ramadan nanti semoga tetap bisa istiqamah menjalaninya. Amiinn.
