Mohon tunggu...
Pandu Pratama Putra
Pandu Pratama Putra Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Negeri Sipil

Sekarang bekerja sebagai seorang Widyabasa Ahli Pertama. Memiliki kegemaran dalam bidang kepenulisan dan kesastraan. Sangat antusias terhadap teknologi dan game.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mencoba Hijrah ke Chrome OS

20 Maret 2023   22:32 Diperbarui: 20 Maret 2023   22:57 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com
sumber gambar: pixabay.com

Modal dari jual-beli laptop juga bukan berkembang malah hanya tersisa dua juta rupiah pada akhirnya. Sedangkan saya harus belikan uang sisa tersebut laptop baru untuk keperluan bekerja. Saya harus mencari laptop dengan budget tipis tersebut dengan apapun kondisinya. Akhirnya saya melihat apa yang saya punya terlebih dulu dan keperluan saya mendatang.

Sebagai gambaran kondisi, kebetulan di tempat saya bekerja menyediakan komputer meja untuk masing-masing staf. Komputer meja yang ada di kantor saya ini adalah komputer yang menggunakan Windows 10 sebagai OS-nya. Tentu aplikasi officenya menggunakan Microsoft Office untuk keperluan pekerjaan. 

Sayangnya, saya kadang-kadang memiliki aktivitas luar kantor yang memaksa saya harus membawa sebuah laptop untuk kebutuhan presentasi. Inilah yang saya harus tutupi dengan budget dua juga tersebut. Sebuah laptop yang bisa dibawa kemana-mana untuk sekadar keperluan pekerjaan dan presentasi.

Pertama pilihan harus saya sempitkan terlebih dulu. Budget dua juta rupiah untuk sebuah laptop bekas nampaknya masih bisa ditemui dengan mudah. Walaupun harus saya tambah sedikit untuk ongkos kirim ke daerah saya yang kira-kira butuh tambahan sekitar 100 ribuan. Tapi, pilihan untuk beli laptop bekas nampaknya harus saya singkirkan lebih awal. 

Hampir tiga tahun berkecimpung di jual-beli laptop bekas membuat saya tahu kriteria paling umum dari laptop bekas adalah daya tahan baterainya yang sudah tidak gahar lagi. Belum lagi prosesornya yang besar daya membuat penggunaan baterai makin tidak bisa dikendalikan. 

Selama ini memang tidak masalah untuk saya melakukan presentasi dengan laptop yang tersambung pada colokan listrik. Namun ketika laptop tersebut dibawa untuk mengikuti kegiatan kelas (semacam seminar) yang waktunya bisa seharian penuh agak membuat saya kewalahan. Terutama harus berebut meja yang dekat colokan dengan peserta kelas lainnya.

Pilihan saya menyempit pada laptop baru. Masalahnya, adakah laptop baru di harga dua juta di era sekarang ini?

Awalnya saya mulai tertarik dengan Chromebook (HP Chromebook 11 G8 atau Samsung Chromebook 4) yang harganya bisa di bawah dua juta di lokapasar. Tapi masih agak takut karena keakraban saya dengan Windows masih susah tergantikan. Ternyata saya makin dibuat susah memilih dengan munculnya Advan bersama laptop barunya yang mereka namai dengan Advan Soulmate. 

Laptop murah meriah dengan versi terendahnya di harga 1,9 jutaan. Pada titik itu saya mulai kebingungan. Terlebih Advan Soulmate menyediakan slot RAM yang bisa di-upgrade dan slot SSD yang juga bisa di-upgrade. Sungguh menggiurkan.

sumber gambar: advan.id
sumber gambar: advan.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun