Mohon tunggu...
Pandu Pradana
Pandu Pradana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Surabaya: Kota Yang Tidak Ramah Untuk Menikmati Masa Tua

18 Juli 2024   07:19 Diperbarui: 18 Juli 2024   07:37 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Surabaya Kota yang terletak di Jawa Timur itu terkhususnya sebagai Ibu Kota Provinsi Jatim. layaknya Kota Metropolitan Surabaya dengan segala hiruk pikuk di dalamnya memiliki tersendiri yang rasa-rasanya itu menjadi menarik untuk dibahas dan relate bagi saya yang menempu pendidikan di Kota terbesar nomor 2 di Indonesia ini. 

Dari letak Geografis nya Surabaya memang sangat strategis dia berada di tengah tengah antara pulau Jawa dan pulau Bali yang dimana pada zaman kolonialisme dulu Surabaya merupakan pintu gerbang perdangangan Hindia-Belanda. Jadi, tidak kaget bagi penduduk Surabaya yang memang sudah terbiasa dengan kepadatan Kota yang dijuluki Kota pahlawan ini. 

Selain memiliki sejarah yang panjang Kota ini juga merupakan pusat industri dan perekonomian di Jawa Timur dan itu lah yang menyebabkan banyak orang datang kesini dengan asumsi untuk mengisi perut dan membawa rejeki untuk menghidupi dapur rumah tangga nya. Namun, yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah Surabaya menjadi kota yang layak huni bagi pensiunan yang ingin menikmati masa tua? mari kita lihat ulasan dibawah ini.

Kenapa harus Surabaya? Surabaya kota yang tidak layak huni, cuaca esktrem dan padat nya kota ini mengakibatkan banyak penduduk nya hanya mencari nafkah lalu menghabiskan hasil kerja nya di kota asalnya. Menurut saya, Surabaya hanya cocok untuk dijadikan kota mencari penghasilan saja karena UMR yang cukup tinggi dan gaji yang diatas rata rata membuat orang yang kerja di Surabaya cepat kaya untuk mengumpulkan pundi pundi harta. 

Namun, bagi orang yang ingin menetap dan tinggal disini sungguh tidak worth it. Saya hidup di Surabaya sudah 2 tahun dan saya merasa tidak betah padahal saya kuliah disini bukan bekerja dan tentunya dari pengalaman saya ini saya tidak akan merekomendasikan kota ini sebagai kota untuk menghabiskan masa tua karena banyak hal yang menurut saya kurang layak yang menyebabkan Surabaya menjadi kota yang tidak ramah bagi pensiunan untuk menghabiskan masa tua.

Cuaca panas yang ekstrem

Hal unik yang saya temui di Surabaya itu ialah Surabaya Kota yang sangat amat panas bahkan sempat viral ada video helm yang di taruh di parkiran lalu meleleh karena sangking panasnya suhu di Surabaya. Saya pernah cek langsung suhu Kota Surabaya di siang hari pukul 11 siang suhu nya menyentuh 36 derajat celcius bayangkan betapa panasnya Kota ini. Lalu, keanehan juga saya temukan di Kota Surabaya ini yaitu jika kita mengetahui matahari dibawah jam 9 pagi sangat baik bagi kulit namun sedari jam 8 saya rasa Matahari di Surabaya benar benar bisa merusak kulit. Oleh karena itu faktor pertama dari ketidaklayakan Surabaya sebagai Kota untuk menikmati masa tua karena suasana nya sangat panas.   

Macet dimana mana

Selain panas Surabaya adalah Kota yang padat, tentunya tidak kaget karena Surabaya adalah Kota Metropolitan, Kota terbesar Ke-2 di Negeri ini memiliki banyak pabrik serta area industri diluar maupun didalam area Surabaya, contohnya daerah rungkut industri yang dimana terdapat beberapa pabrik, pabrik kertas, pabrik rokok, dan pabrik sabun. Hulu nya ada di jumlah penduduk Surabaya yang padat dan belum lagi penduduk luar Surabaya yang bekerja di Surabaya menyebabkan Kota ini semakin penuh hingga bermuara ke hilir dengan bentuk kemacetan. Macet di Surabaya pun memiliki jadwal tersendiri biasanya itu kalau pagi di jam 7 (waktu berangkat kerja, sekolah dan aktivitas) setelah itu agak berkurang sampai dengan jam 4 sore mulai macet lagi (pulang kerja, pulang sekolah, dan aktivitas), jangan harap anda bisa cepat dan tepat waktu janjian dengan seseorang karena pasti waktu anda akan habis dijalan.

Tingkat kriminalitas tinggi

Semakin padat jumlah penduduk suatu Kota semakin besar pula angka kriminalitas di Kota tersebut, contohnya Surabaya. Kota terbesar Ke-2 di Negara ini mengalami hal yang demikian, yang dimana angka kriminalitas di Kota ini amatlah tinggi. Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur menunjukan ada 8.759 jumlah kejahatan yang dilaporkan. Bayangkan, 8 ribu sekian pelapor kejahatan yang artinya lebih dari 8 ribu orang melakukan tindak kriminalitas di Kota yang dijuluki kota pahlawan ini.

Banyak jalan rusak

Surabaya, Kota terbesar kedua di negara ini, Kota yang sangat kental akan Sejarah, Kota Metropolitan sebagai tempat singgah bagi para keluarga mencari nafkah. Namun, apakah kalian tahu sisi lain dari Surabaya? Yang dimana justru itu hal yang paling mendasar namun belum bisa dipenuhi oleh pemimpin di kota ini, Ya! Benar "jalan raya". Jalan raya di Surabaya sangat tidak layak untuk di lewati amat memprihatinkan dan justru bisa saya kata kan tidak lebih baik dari jalan jalan di desa desa terpencil di kabupaten Madiun.

 Pada pemilihan kepala daerah November besok cukup menarik buat kita Simak siapakah pemimpin Surabaya selanjutnya yang diharapkan tentunya dapat menuntaskan masalah masalah yang ada di Kota Pahlawan ini. Saran dari saya bagi para calon Wali Kota yang akan berkompetisi dalam pilwali Surabaya terlepas pertahana maupun nama baru jika ingin menang janjikan kepada kami anda akan memperbaiki jalan jalan di Surabaya, sehingga masyarakat Surabaya bisa Kembali ke jalan yang lurus. Karena jalan merupakan infrastruktur dasar sehingga jika tidak segera diselesaikan bisa menjadi PR besar.

Biaya hidup yang mahal

Biaya hidup yang mahal menjadi salah satu faktor mengapa kota Surabaya menjadi kota yang tidak ramah bagi pensiunan menikmati masa tua. Dibuktikan dengan nasi bungkus harga nya 15 ribu cuma dapet telur doang, bayangkan di masa tua Ketika kita ingin menikmati hidup dengan seadanya melakukan apa yang kita sukai namun tetap berifikir bagaimana besok kita makan? Bagaimana dengan Listrik yang habis? Bagaimana dengan tagihan air yang belum dibayar? Masa tua tentunya tidak jadi tenang ketika dicekik oleh kebutuhan ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun