Mohon tunggu...
Pandu Prasetya
Pandu Prasetya Mohon Tunggu... -

be strong

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kodarati Kata

20 Oktober 2014   00:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia selalu dijadikan tolok ukur kebakuan dalam komunikasi lisan dan tulisan. Sebagai norma, bahasa Indonesia semestinya ditaati oleh pemakai bahasa. Bahasa yang digunakan mestinya baku, bernalar, dan mengandung kesantuan. Ditambah lagi, bahasa Indonesia harus hemat, cermat, dan efektif. Akan tetapi, sering kali aturan itu terlanggar dalam kurun waktu yang lama dan berkepanjangan. Sebut saja pemakaian kata naik ke atas panggung, diletakkan di atas meja, dan disimpan di dalam lemari.

Ketiga contoh di atas dikatakan mubazir, tidak hemat, dan redudansi. Lihat saja kelompok kata naik ke atas panggung. Sudah sejak lama kata naik tidak dipasangkan dengan kata atas. Karena alasan kehematan, kata itu dapat diefektifkan menjadi naik ke panggung atau dalam kalimat Bapak Presiden dipersilakan ke atas panggung. Sering didengar bahwa kata yang bersinonim seperti kata naik dan atas tidak digunakan berbarengan.

Tidak hanya itu, rupanya frasa ke atas panggung seperti di atas bukanlah perbaikan yang cukup efektif. Dalam ranah semantik kata panggung bermakna kodrati, yakni tempat yang memang digunakan di bagian yang disebut panggung. Jadi, ketika disebutkan ke atas panggung, secara kodrati pula makna bergeser ke lokasi selain panggung, yakni bagian atas dari pangung atau kita sering sebut atap. Kalimat Bapak Presiden dipersilakan ke atas panggung termasuk tidak efektif, kurang santun, dan tentu saja membahayakan sang presiden.

Begitu juga dengan frasa diletakkan di atas meja. Lagi-lagi kata meja mengandung makna kodrati perabot rumah tangga yang dimanfaatkan bagian atasnya. Karena itu, kalimat diletakkan di atas meja termasuk redudansi dan berlebihan makna. Seharusnya kalimat itu diletakkan di meja. Mungkin atas dasar kreativitas, sekarang meja memiliki laci atau dimodifikasi dengan tambahan tempat penyimpanan di bagian bawahnya sehingga kalimat disimpan di laci meja sering dengar.

Contoh yang satu ini disimpan di dalam lemari juga kesalahan berbahasa yang sulit dihilangkan. Kita selalu saja mengatakan disimpan di dalam lemari. Padahal, secara kodrati lemari memang dimanfaatkan di ruang bagian dalam. Bisa untuk menyimpan makanan sehingga disebut lemari makan; bisa sebagai tempat pakaian sehingga disebut lemari pakaian; atau untuk keperluan lain seperti lemari buku, lemari perhiasan, lemari piala, atau lemari es (kulkas). Kesemua jenis lemari itu memiliki makna kodrati sebagai penyimpanan yang difungsikan bagian dalamnya. Bukan bagian samping atau atas lemari.

Oleh karena itu, penyebutan dalam kalimat diletakkan di dalam lemari tidak efektif dan termasuk pemborosan kata. Harusnya sebagai perbaikan: diletakkan di lemari. Bila memang dimanfaatkan di bagian lain dari lemari, kalimatnya bisa diletakkan di atas lemari atau digantung di samping lemari.

Secara tidak sengaja, sering juga kita ucapkan atau kita dengar bentuk redudansi yang lain. Misalnya saja, kalimat saya menyaksikan kejadian itu dengan mata dan kepala saya sendiri. Contoh ini menampakkan ketidakefektifan berbahasa di tengah pemakai bahasa Indonesia. Pada kalimat itu tentu saja seseorang menyaksikan, melirik, dan menonton dengan mata kepalanya sendiri, tidak mungkin mata dan kepala orang lain.

------------------------------------------------------

Tentang Penulis:

Nama: Pandu Prasetya Purna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun